Postingan

[Ulasan] Singgasana Surga di Bawah Langit

“Bosan gua lihat sampah. Ke situ aja, yuk.” “Di situ sampah juga, Gus.” “Yang penting suasana baru.”   Selanjtunya, Ayu, Agus, dan Laras tiga sahabat dalam Surga di Bawah Langit , bergotong royong memutar balik sofa kesayangan mereka. Aku tersenyum menyaksikan adegan sederhana tersebut. Kusadari, untuk menemukan surga di bawah langit, mungkin kita memang hanya perlu “suasana baru”.   Sebelum terlalu jauh membahas sofa, sebaiknya kuceritakan dulu sinopsis film musikal Surga di Bawah Langit ini.   sumber foto: Kumparan Ayu, Agus, dan Laras adalah tiga sahabat yang tinggal di permukiman kumuh ibu kota. Di usia kanak-kanak, mereka harus berhadapan dengan realita yang hadir telanjang. Ayu, yang dibesarkan oleh penari jaipong bernama Dewi, melihat rentannya perempuan terhadap pelecehan. Agus yang miskin dan yatim piatu sejak bayi senantiasa menertawakan hidup sebagai bentuk perlawanan terhadap nasib. Sementara Laras yang sehari-harinya mengojek payung harus membagi waktu antara meny

Kelana

Napak Tilas Bandung Selatan