Oom Tomo


21 Mei 1946-28 Juni 2020

Kalau ada yg inget dan pernah baca, di buku "Salamatahari" yg ke-2, Dea cerita tentang Oom Dea yang ngereiki tomat. Meskipun belakangan beliau udah nggak ngereiki lagi, Dea selalu nginget Si Oom sebagai "tabib". Sebelum belajar reiki, pijetan Oom Tomo terkenal di keluarga. Sesudah Oom Tomo belajar reiki, keluarga suka minta direiki kalau sakit. Kalau sakit perut dan nggak sembuh-sembuh, Dea juga suka telpon Si Oom. Setelah direiki lewat telpon, perut jadi anget, dan nggak lama kemudian Dea sembuh.

Oom Tomo adalah Oom dengan segala dinamikanya. Nggak sempurna, tapi utuh. Kalau Dea inget lagi sekarang, segala dinamika itu tinggal sebagai ingatan akan spektrum warna. Semua baik dan benderang.

Oom Tomo lived his life to the fullest. Sembilan taun yang lalu, Dea pernah ngewawancara Oom Tomo di sini. Waktu Dea tanya soal cita-cita, jawabannya sederhana aja. 

"Secara khusus, Oom tidak mempunyai cita-cita yang belum tercapai, kecuali jika Tuhan berkenan dan mengizinkan Oom mendapatkan 'bonus' lagi, Oom ingin melihat anak-anak Oom hidup berkeluarga dan Oom dapat menimang-nimang cucu-cucu Oom, dan melihat mereka semua belajar hidup yang berkenan kepada-Nya."
Waktu Dea ngewawancara Oom Tomo, anak bungsu Oom Tomo belum nikah. Cucu juga belum ada.

Ternyata Oom Tomo masih bisa nganter anak bungsunya nikah, liat cucu-cucunya lahir, dan yang paling amazing, setelah nunggu sepuluh taun, taun lalu anak sulung Oom Tomo juga dikaruniain anak. Ini di luar dugaan dan kebahagiaan untuk kami semua. 

"Bonus" yang dicita-citain Oom Tomo semua tercapai. After lived his life to the fullest, usianya pun dicukupkan.

Satu malem sebelum Oom Tomo meninggal, Dea mimpi Oom Tomo ngalahin naga sampai kempes. Dia keliatan cerah dan nggak berbeban. Ada quote bagus di mimpi itu, tapi pas bangun Dea lupa kalimat persisnya. Intinya--agak aneh, sih--Oom Tomo bilang "Kita menyelesaikan sesuatu dengan 'memerintahkan'."

Oom Tomo nggak sakit lama-lama. Setelah selama ini relatif sehat dan bugar, stroke mencengkeramnya dalam tempo nggak sampai seminggu.

Dea nginget Oom Dea sebagai "tabib". Kali ini, dia juga tau cara terbaik utk nyembuhin dirinya sendiri :)

Peluk erat keluarga tersayang yg ditinggalkan Astri-Yoas-Teo, Tiya-Raymond-Kk Ii,Kiel, dan my second mother forever Tante Jen.

Foto: Andreas Supangkat.



Komentar