Dear peserta Piknik Asik,
Cuma ikut sekitar empat puluh lima menitan ternyata berkesan, lho … ;)
Piknik Asik
"Jangan takut bertamasya dengan teman dunia maya :)”
-Piknik Asik -
“Ehm, Piknik Asik …,” dehem Rahne Putri ketika sekelompok masyarakat melewati hamparan tikar pasukan Piknik Asik. Kelompok masyarakat itu lantas menoleh keheranan. Rahne pun tersenyum malu-malu, “Oh, bukan, ya?”
Piknik Asik berangkat dari keakraban teman-teman di jejaring twitter. Bermula dari gagasan Vabyo (@vabyo) di timeline-nya untuk membuat Klab Botram di Bandung, Rahne Putri (@rahneputri) dan Indika Bayurini (@indikawetjes) menggagas nama Piknik Asik (@piknikasik) yang lebih go national sifatnya. “Ini baru yang ke dua, yang pertama di Ragunan. Waktu itu yang ikut sampai enam puluh orang, lho,” ujar Vabyo.
Karena banyak dari antara teman-teman yang belum pernah saling bertemu muka, hari itu terjadi tebak-tebakan yang mendebarkan di lokasi pikinik. Sambil menelan malu sampai ke dasar perut, pasukan Piknik Asik yang telah bergabung menyapa siapapun yang datang ke Taman Lansia dengan wajah bingung mencari-cari. Tebakan yang tepat akan disertai dengan peluk-pelukan hangat, bahkan tangisan haru. “Jadi kamu Dini (@diiinniii) ?” tanya Rahne Putri pada gadis berkacamata dan berambut panjang yang pernah mengiriminya surat mengharukan di dunia maya. Sang Dini mengangguk sambil tersenyum. Lalu keduanya berpelukan sambil bertangis-tangisan.
Seperti isi timeline yang beraneka rupa, kegiatan Piknik Asik pun beraneka rupa adanya. Mulai dari make-up me-make-up bersama Kinder face-painting, bernyanyi-nyanyi bersama Kappalettas, sampai cerita kocak semacam ini, “Anak gue bercandanya udah twitter banget, deh. Masa’ dia bilang gini, ‘Ma, Pangandaran kalau nggak ada lautnya jadi Pangandarat, dong?” TAK JEDES!
Setiap peserta pun membawa beraneka ragam bekal. Maradilla (@maradilla) yang hadir cantik dengan mini-dress biru dan topi anyaman datang dengan setumpuk oleh-oleh khas Bandung. Ada pula yang datang membawa selimut, puding dingin yang lezat, bahkan tanpa membawa apa-apa. Yang pasti semua tetap hangat dan menyenangkan. Keakraban dunia maya itu ternyata tak jadi beku di dunia nyata.
“Aku udah harus pergi lagi. Ada janji lagi jam empat,” pamit saya. “Yaaah …,” koor para peserta Piknik Asik. “Iya, maaf, ya,” sesal saya. Dalam hati saya berjanji lain waktu akan mengikuti event ini secara utuh.
Teman-teman, ada yang mau bergabung dengan kumpul-kumpul seru ini? Siapapun boleh turut serta. Segera follow akun twitter-nya di @piknikasik dan kunjungi http://piknikasik.tumblr.com/. Mungkin pada Piknik Asik berikutnya kita akan bertemu ;)
Saya berjalan kaki ke tujuan berikutnya. Empat puluh lima menit bersama teman-teman Piknik Asik adalah bensin yang menjadi bahan bakar saya.
Sundea
Komentar