Nina Bobo

“Nina Bobo, oooo … Nina Bobo,
kalau tidak bobo digigit nyamuk
Bobolah bobo, adikku manis,
kalau tidak bobo digigit nyamuk …”

Kita tidak mengenal Nina, tetapi sepanjang masa, ia menjadi adik kita semua. Nina kita tidurkan dengan nyanyian kasih sayang yang mengandung peringatan, “Kalau tidak bobo digigit nyamuk …”

Berangkat dari popularitasnya sebagai lagu anak-anak, “nina bobo” berkembang menjadi sebuah istilah yang mandiri. Ia hadir dalam berbagai wacana, mewakili makna “pengantar tidur”, tetapi keharusannya berbagi ruang di dalam konteks membuatnya tak selalu hadir secara utuh. Ia menjadi “ninabobo” tanpa nyanyian. “Ninabobo” yang belum tentu mengandung kasih sayang dan peringatan.

Untuk mengimbanginya, di hari keseimbangan ini www.salamatahari.com menghadirkan nyanyian-nyanyian kasih sayang yang mengandung peringatan, tetapi justru tak ber-Nina. Ada Sarasvati dan Karinding Attack yang dengan kasih sayang merengukuh kontras dalam satu bingkai, ada peringatan Tesla Manaf Effendi untuk calon pendengar album barunya, ada lagu pengantar tidur untuk matahari di Jazz Blues Care, dan ada ulasan manis mengenai lagu “Hujan” yang ditulis oleh Dimas Ario, alumnus program “30 Hari Menulis”.

Menjelang tutup tahun ini, www.salamatahari.com pun pamit untuk berhibernasi hingga awal tahun mendatang. Ini adalah edisi yang menghantarnya tidur dengan kasih sayang dan peringatan untuk menelusuri kembali kemurnian hati dan mengistirahatkannya dari rutinitas yang mengikis makna. Kelak, ia akan kembali padamu, semoga dengan mata yang lebih awas dan hati kecil yang lebih sehat. 

Selamat hari AIDS sedunia 1 Desember lalu

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,

Sundea

edisi52

Komentar

Hadyw mengatakan…
hwehehehehe... lucu de:)
Hadyw mengatakan…
fotonya maksutnya...
Sundea mengatakan…
Bayi guling ... *grin*