Toko buku berbasis komunitas ini dapat disebut sebagai rahim yang mengandung www.salamatahari.com. Berangkat dari mengasuh www.tobucil.blogspot.com selama dua tahun, terbentuklah format zine-zine-an online yang terbit reguler setiap minggu. Segala kegiatan yang berputar di dalamnya, personil yang menggerakkannya seperti Mbak Tarlen, Mbak Upi, Wikupedia, Mbak Elin, para koordinator Klabs (Opan, Mbak Upi, Syaraf Maulini, Dian, Gide), masyarakat Aliansi Jurnalistik Independent (Mas Agus Rakasiwi, Mas Frino, Mas Argus Firmansyah, Mbak Yani, Adi Marsiella, Mas Agus Bebeng, dan banyak lagi) yang sempat bermarkas di sana, teman-teman Madrasah Filsafat (Mas Ami, Lia Ivy, Mas Iqbal, Mata, Mas Heru Hikayat, Mbak Echie, dan banyak lagi), keluarga Rumah Nenek yang baik dan hangat (Mbah, Pak Yono, Pak Bambang, para keponakan, dan lain-lain), anak-anakku tersayang di Kelas Menulis Kreatif Anak (Kayla dan Reni), para tongkrongers yang sering duduk-duduk minum kopi di Tobucil (Rieyanti, Bang Utche, Chris Lapak Liar, almarhum Mas Kalis, dan teman-teman lainnya), dan seluruh peristiwa yang membangun cerita, adalah nutrisi yang kelak membuat www.salamatahari.com terbiasa mencatat cerita dan memformulasikannya. Terima kasih istimewa dihaturkan kepada toko buku ini.
Minor bacaankecil
Sebuah zine indie yang terbit kadang reguler, kadang tidak. Selalu mengangkat isu-isu yang tidak biasa seperti “Hari Meminta Maaf Kepada Anak-anak”, “Mobil Tinja”, “Dunia Instant”, dan lain sebagainya. Zine ini sangat mempengaruhi pola pikir dan tema-tema yang diangkat dalam Salamatahari. Kini Minor bacaankecil yang dulu beranggotakan Kimung, Norvan, Danive, Congor, Mamang David, Mang Epi, Nida, Surigid, Dani Papap, Marishka, dan beberapa teman lainnya, tidak lagi terbit. Para anggotanya pun terpencar-pencar di mana-mana. Tetapi sebagian dari rohnya masih bergentayangan di Salamatahari.
Sebuah wadah yang bercita-cita bercerita melalui berbagai media dengan Errithethird (ilustrator Salamatahari #2) sebagai dalangnya. Di masa “kehamilan” Salamatahari, Kontemplacity adalah konsultan dan dokter gizi bagi Salamatahari yang kemudian terbit menjadi zine-zine-an online ini.
Lawang Buku dan LB Bookshop
Sebuah usaha yang bergerak di bidang distribusi buku dan organizer yang dimotori oleh Deni Rahman dan beberapa teman seperti Didin dan Margareth Nita. Bersama beberapa teman yang akan disebutkan kemudian, organisasi ini ada di saat-saat mengejan, saat-saat terberat menjelang kelahiran.
Di toko buku yang bertempat di samping Siliwangi Billiard inilah Sundea untuk pertama kali mempersiapkan posting perdana untuk zine-zine-an online yang ketika itu masih berstatus www.salamatahari.blogspot.com. Teman-teman Reading Lights Writer Circle seperti Andika Budiman, Nia Janiar, Riswan Lintang, Mirna Adzania, Niken Anggraeni, Marti, Uli, Neni, Ina, Sapta, Indra Permadi, Dani, Ivan, Thya Maknyes, Hakmer, Aji, Myra-Mira, Farida, , Azisa, Reggie, Rizal, Mbak Ponpon, Mbak Fitri, Mas Ade, Sasa-Aryo, dan beberapa orang yang mungkin luput disebutkan memberi dukungan yang luar biasa dalam proses kelahiran zine-zine-an online ini. Terimakasih juga untuk Mas Hendra yang tangannya difoto sebagai model cover Salamatahari edisi perdana.
Pada masa-masa awal kelahirannya, setiap Kamis dua minggu sekali, Salamatahari mempunyai acara bertajuk “Salamatahari Live on Air” di radio ini. Banyak terima kasih terutama pada Sang Penyiar Theoresia Rumthe yang membangun format acara ini. Juga kepada tim Sky Ginna Finallis, Maradilla Syachridar, Yavi, Icha, Mas Yana, Kang Iwan, dan para pendengar setia seperti Beta feat. Puga, Agustine Widi, dan Reina. Masa bersiaran di sana adalah masa-masa yang menyenangkan dan penuh variasi rasa. Terima kasih buat dukungan kalian yang menguatkan kaki-kaki Salamatahari belajar berdiri =)
Selain melalui Sky 90.50 FM, di catalogue magazine inilah untuk pertama kalinya konsep zine-zine-an online Salamatahari diceritakan secara lengkap. Terima kasih banyak kepada Pak Ucay, personil Rocket Rockers dan managing editor di majalah ini, serta Erwin Windu Pranata alias Ewing yang telah membuat foto-foto lucu dengan pemotretan yang seru sekali adanya.
Band rock indie Jakarta yang hangat dan penuh kasih sayang ini dapat disebut sebagai “anak matahari” juga. Dengan manager Kentung, berpersonilkan Bryan (drum), Puguh (gitar), Rachim (bas), dan Ndit (vokal), featuring Rizky Pecoy (publikasi) dan Mumut Ucil, KarnaTra dan Salamatahari seperti kakak-adik yang saling mendukung. Di masa-masa awal pertumbuhan zine-zine-an online ini, KarnaTra seperti sibling yang paling dekat dengan Salamatahari.
Sepertinya Salamatahari perlu memberi ucapan terima kasih khusus untuk kedua grup musik ini. (Bottlesmoker: Angkuy, Nobbie, dan managernya Yulius Iskandar. Baby Eats Crackers: Ay –vokal, Rangga-gitar dan vokal, Aryo-perkusi dan drum, Pierre-bas, Ken-gitar, dan manager mereka Adi). Dengan musisi-musisi ini, Salamatahari menemukan “child-like spirit” yang sama. Bersama mereka hingga kini Salamatahari terus saling bertukar energi secara sehat.
Sebuah art project yang dijalankan oleh Evan Driyananda dan Attina Nurani. Teman-teman yang konsisten berkarya dan selalu menjaga semangat bermain mereka. Kedua teman ini adalah sumber inspirasi Salamatahari. Terima kasih asupan semangatnya, ya …
Free Your Mind
Pada salah satu titik perjalanan Salamatahari, hadirlah teman-teman dari gerakan ini; Mbak Metha, Gorky, dan Bellu. Mereka yang percaya kreativitas tidak berbatas, optimis, dan tidak pernah takut memimpikan apapun menularkan semangat tersebut kepada Salamatahari. Semoga sukses, Free Your Mind …
Sesama zine online yang digerakkan oleh Dede (MNC), Gembira Putra Agam (FHM), dan Ricky Arnold (Provoke Magazine). Teman-teman dari zine ini rajin berbagi informasi seputar musik kepada Salamatahari. Terima kasih juga untuk Inmyroomrecords untuk informasi seputar musik-musik seru terkini …
Dua buah situs nirlaba yang menerima tulisan-tulisan seputar kesenian (Beritaseni) dan dunia hiburan (curipandang). Salamatahari kadangkala mengirimkan pula artikel yang telah dimuat di zine-zine-an online Salamatahari kepada situs-situs ini sehingga dapat diakses lebih luas. Untuk teman-teman di baliknya; Mas Frino, Adi Marsiella, Titiw, Dhita, Sofie, fairyteeth, Fadex, Mas Sandi, Mas Langit … terimakasih sebaaaanyak-banyaknya, ya …
Icon avatar yang selalu berpipi merona ini mempunyai semangat menerjemahkan karakter dalam Bahasa Wawbaw. Ia pun mendukung Salamatahari dengan menerjemahkannya dalam bahasa Wawbaw. Lalu terproduksilah totebag (Rp 40 ribu) dan tas kelasi (Rp 90 ribu) Wawbaw-Salamatahari. Sebuah proyek manis yang dikerjakan oleh sepasang suami-istri, Ageng Purna Galih dan Diah. Teman-teman, saat ini mereka sedang menanti kelahiran anak pertama mereka. Mari kita doakan bersama ;)
Konichiwa
Perusahaan sandal yang selalu memproduksi sandal-sandal dengan design unik ini setia mengeksplorasi sandal karet. Percaya pada kesederhanaan dan bahwa setiap orang kembali kepada yang paling dasar. Dari perusahaan sandal bersahaja dengan kualitas bandel inilah sandal kuning-biru icon Salamatahari selalu dipesan. Terimakasih kepada Konichiwa terutama Mr. Stefanov Carmen … ^_^
Diam-diam teman-teman dari penerbitan ini mengamati perkembangan zine-zine-an online www.salamatahari.com dan mendukung publikasi terutama via twitter. Terima kasih banyak kepada Mbak Wiendy, Mbak Okke, Resita, Vabyo, Raditya Dika, dan teman-teman seputar Gagas Media yang lainnya ;)
To the Moon Pictures
Sebuah wadah film yang dikepalai oleh Marky Yahya Ali dan beranggotakan Alvin, Dani, Menik, dan Solomon. Sempat berencana membuat film Salamatahari, namun kemudian tertunda karena sang kameramen yang baik hati, Solomon, dipanggil Tuhan secara tiba-tiba. Meninggalnya Lomo adalah salah satu bagian paling sedih sepanjang perjalanan Salamatahari. Perginya Lomo yang baik hati adalah sebuah kehilangan besar yang sulit ditambal oleh teman manapun.
Teman-teman Buton Kultur
Terutama Banung Grahita Penabung Kata-kata yang sempat memberikan kursus kilat mengelola web, Ucup Ismail seniman lucu-lucuan yang dengan baik hati mengizinkan Salamatahari mengunggah lagu kocaknya, “K.O.N.T.E.M.P.O.R.E.R” yang dinyanyikan bersama Radi Arwinda, Amenk Coy seniman yang mengangkat tema romantisme urban dan sangat kooperatif-akomodatif saat diwawancara Salamatahari, dan Anto teman yang senantiasa dicekek dan dipukuli di segala keadaan (maab, To … hehehe).
Kappalettas
Program telegram bernyanyi yang digerakkan oleh Niken, Lioni, dan Pepeng. Bersama kelompok ini, Salamatahari sempat menjalin kerja sama dan barter promo. Ingin memberi hadiah dan menyatakan isi hati dengan hadiah dan nyanyian yang diantar langsung ke rumah orang terkasihmu? Sewa jasa Kappaletas. Hubungi Niken di:
emailnya_niken@yahoo.com
08122330656 / 087821230066
08122330656 / 087821230066
Situs penjualan buku online yang dikelola oleh Salsabeela alias Ollie dan Mbak Henny. Di sanalah Salamatahari menitipkan buku pertama dan keduanya. Situs dan twitter kutubuku.com pun membantu promosi zine-zine-an online Salamatahari.
Sebuah event mengenai membaca yang digelar di sekitar Hari Buku Sedunia. Dalam event ini, Dea banyak bertemu teman-teman yang baik, ide-ide menarik untuk posting, “korban” untuk diwawancara (Mbak Uni dan Boy), rekan kolaborasi (Bayu Bergas), dan seorang ibu baik hati yang kemudian mendukung penjualan Salamatahari (Mbak Ade).
Kini di www.salamatahari.com terdapat rubrik khusus untuk “30 Hari Menulis”. Kegiatan yang dimulai oleh Theoresia Rumthe, dipelihara oleh Maradilla, dan bertujuan menjaga komitmen untuk menulis setiap hari ini menjadi sebuah gerakan inspiratif yang menarik. Beberapa peserta yang kadang berkunjung ke www.salamatahari.com antara lain adalah Flyingfairy alias Vanvan dan Teddy.
Komikara, Common Room, Klab Jazz, Rumah Buku Kineruku, Ruang Rupa, Omuniuum, KenzBooks, Johnny Zebra, dan Cucukstore
Bersama mereka, Salamatahari sering bertukar ruang publikasi dan informasi. Tanpa mereka, Salamatahari akan menjadi zine-zine-an yang sekerontang padang gurun. Terimakasih banyak atas dukungan kalian, ya … =)
White Shoes and the Couples Company, Openlabs, The Nocturne, Sarasvati Music
Para musisi yang bersedia diceritakan dan dipinjam lagunya untuk diunggah di zine-zine-an offline Salamatahari. Sebuah kebanggan dan kehormatan bagi Salamatahari … =)
Last but not least, teman-teman di Group Salamatahari, para blogger, tweeps, serta seluruh pembaca Salamatahari
Mocko, Amanda, Ricky Tampati Tampubolon, Lulabi, Vita, Heru Suprapto, Banyupadmatangi, Clara dee Electra, Diani, Aji Aditya, dan semuanya … kalian adalah udara yang selalu dihirup Salamatahari. Tanpa kalian, Salamatahari akan sesak nafas dan tak mempunyai alasan untuk terus terbit. Terima kasih banyak, ya …
Bersambung ke posting ke empat…
Komentar
Gw juga ngikutin terus Salamatahari, biarpun nggak selalu ngasih komen. Keep on writing ya. ;)
Makasih, ya, elu juga, keep on writing. Kalo inget dua taun lalu, seneng banget akhirny skrg buku lu akhirnya sukses terbit =D
Thank's for so many things, ya ...
Hm, jadi sedih begini. Rasanya apapun tulisan elu bakalan gw sempetin membacanya. Dan gw yakin bukan cuma gw aja.
Selamat ulang tahun Salamatahari, semoga bersinar terus :)