Lihat Kebunku Penuh dengan Bunga

The Ostend : Emerge
Harga : Rp 40.000,00
Produksi : Openlabs


“Hari ini selamatan kebun baru saya,” kata The Ostend:Emerge (TOE) album kompilasi yang diproduksi oleh Openlabs, sebuah komunitas penggiat musik elektronik di Bandung, “Esensi saya ditanam di kebun. Hasilnya diganda-gandakan supaya bisa dibawa pulang ke rumah orang-orang,” tambah TOE

Warna adalah elemen paling mencolok dari teman baru saya ini. Ketika menghadiri selamatan kebun barunya hari itu, mata saya dimanjakan oleh petualangan visual aneka warna cahaya. TOE sendiri mengenakan pakaian warna-warni dan memuat sebelas musik elektronik dengan warna berbeda. Ada #Kres yang mengacak-acak nada Sunda da mi na ti la da, Bottlesmoker dengan Bouncy Kids-nya yang playful memadukan sound beramacam mainan, Asturiaz dalam Give & Get yang menjepit sebuah lagu kerobot-robotan dengan opening dan ending mendayu, ada pula String O yang bermain-main dengan sound string. Bersama TOE saya merasa bertualang ke kebun di planet lain. 

“Kamu main musik juga, Dea ?” tanya TOE. “Iya, tapi bukan jenis musik begini, soalnya saya kan … anu … ng … gaptek,” malu-malu saya mengakui. “Tapi bukan berarti saya nggak suka musik kamu, lho, “ cepat-cepat saya menambahkan, “biar bagaimanapun musik adalah musik. Mereka bisa berangkat dari media apa saja. Kaleng, sendok, langkah kaki, kendaraan di jalan, mereka menjadi musik ketika kita membangunnya menjadi komposisi,” papar saya. Pada akhirnya butuh ketrampilan khusus untuk membentuk komposisi dari media yang bukan alat musik konvensional. Pemusik harus menciptakan konvensi baru sebelum akhirnya merangkainya menjadi lagu. Kemerdekaan eksplorasi itu lalu menghasilkan warna-warni yang kaya raya dan “keluar garis”. 

“Kamu adalah bunga-bunga elektrik yang cantik dan menarik,” ujar saya pada TOE. “Oh, ya ? Terima kasih,” TOE tersipu. Warna-warni membias lagi di wajahnya. Spontan saya meraih gitar kemudian menanggapi lagu-lagu TOE dengan sebuah lagu yang sekonvensional-konvensionalnya :

“Lihat kebunku, penuh dengan bunga. Ada yang putih, dan ada yang merah. Setiap hari, kusiram semua …”

Pada akhirnya, setiap bunga tumbuh karena jenis kasih sayang yang sama …
Sundea

Komentar

Unknown mengatakan…
review yang manis sundea.. terima kasih.. salam dari bunga di kebun angkasa luar.. :)
salamatahari mengatakan…
Sama-sama, Ranti ...

Salam balik dari bunga di kebun bumi =)
MUHAMMAD AKBAR mengatakan…
terimakasih Dea :)
Sundea mengatakan…
Sama-sama, Akbar ...

Kalo ada acara ato ada karya yang mau direview kabarin lagi, ya ... gua seneng, kok, nulisnya =)