Dalam perjalanan pulang ke Bandung, sebuah plang di tol berhasil menangkap saya : “Hati-hati, Keluarga Menunggu Anda di Rumah”.
Keluarga adalah tempat kita bertolak sekaligus kembali. Ia mempersiapkan kita menjadi manusia, sekaligus menerima manusia kita ketika tak siap menghadapi dunia. Ikatan membuat keluarga kadang membebani kita dengan tuntutan, tetapi ikatan jugalah yang membuat kita tak perlu takut hilang di keentahan.
“Hati-hati Keluarga Menunggu Anda di Rumah” memberi alasan kita menjaga diri baik-baik di luar. Kalimat itu pun mengandung kekuatan untuk terus berbuat sesuatu yang nantinya akan kita bawa pulang. Ada harapan dan kasih sayang yang terus menjaga kita diam-diam dari jarak sejauh apapun.
Minggu ini www.salamatahari.com menghadirkan posting-posting seputar rumah dan keluarga. Ada Pak Doddy dan Desya puterinya, ada love-hate relationship antara K dan keluarganya, ada pameran “After Image : Personal (family) Memorabilia” karya Henrycus Napit Sunargo, dan ada keluarga baru Dea di Curipandang.
Hari ini www.salamatahari.com terbit persis satu bulan setelah Hari Keluarga Nasional (29 Juni)
Semoga sepanjang perjalanan memanusia kita senantiasa berhati-hati.
Ingatlah keluarga menunggu kita di rumah.
Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,
Sundea
special gift for Theoresia Rumthe
Komentar
MANTAB.
We miss you ...
Like it Dea! ^^
Kebetulan bbrp mgu lalu gw jg lg rindu rumah De! huhuhu...
Gue nggak tau kenapa momentnya pas bareng2 semua gitu. Padahal org2 yg cerita ke gua nggak pada saling kenal ...
@Nana : Hahaha ... iya. Gua main ke Maribaya dan ketemu toko yg ngejual semua barang jaman dulu. Yg mencurigakan, ada shampo2 kemasan lama.