What a surprise ! Di dalam taksi yang ber-casing formal ini terkandung sejenis istana boneka yang serba pink. “Meriah bener, sih, taksi ini …” ceplos saya. “Iya , Mbak, saya memang seneng sama warna pink. Pink itu kan warna kelembutan, saya nggak suka kasar,” tanggap Mas Ishlakhudin sang supir taksi. Karena sudah dibeli, Mas Islakhudin alias Mas Udin bebas mendekorasi taksi sesukanya.
Tak hanya menyupir, Mas Udin juga seorang entertainer. Selain menjadi mc ia pun tampil di sinetron komedi Pengkolan, Jogja TV. “Acara saya setiap hari Minggu jam 5, Mbak,” kata Mas Udin berseri-seri. “Selebritis, dong, Mas. Terus kenapa ada tulisan ‘Udin emoh ngetop’ di dashboard-nya ?” tanya saya. “Saya memang nggak pengin ngetop. Nggak pengin rekoso (sengsara),” sahut Mas Udin yang tak mau wajahnya saya foto. Selanjutnya ia bertutur tentang sejumlah selebritis yang hidupnya disorot tanpa ampun oleh media. “Makanya ada ini, Mbak,” kata Mas Udin sambil menunjuk jajaran uang logam yang ditempel di dashboard-nya, “Saya ini tetep orang kecil, butuhnya juga uang kecil …”
Meski sudah menjadi entertainer yang kadang ditanggap sampai ke luar kota, Mas Udin tak berhenti menyupir taksi. “Saya kan berangkatnya dari sini. Lagipula banyak ide yang muncul dari sesama supir taksi, suka saya catat,” ungkap Mas Udin. “Istri sama anak di sini juga, Mas ?” tanya saya. “Yo ndak, nggak muat istri sama anak saya kalo dibawa di dalem sini … hahaha …,” seloroh Mas Udin. “Ealah… kok saya malah lewat sini, ya ? Kebanyakan ngobrol jadi goblog,” tahu-tahu ia tersadar.
Namun, Teman-teman, ternyata jalan salah yang diambil Mas Udin justru mengantar kami ke tujuan lebih cepat. “Ternyata yang bener malah yang goblog ya, Mbak,” Mas Udin menyimpulkan. Saya menyeringai.
“Mungkin tanggal 25 saya main di Taman Mini,” kata Mas Udin.
“Jam berapa dan di mananya, Mas ?”
“Belum tau. Nanti sore baru dikasih tau. Nanti pasti saya kasih tau. Saya ada facebook, Udin Pengkolan.”
“Sip. Nanti di-add. Saya Sundea Belaka, Mas …”
Taksi memengkol di ujung jalan. Meninggalkan kesan dan pesona Yogya di hari Minggu kami.
Siang itu di Dagadu saya menemukan sebuah t-shirt pink bertuliskan “Big Smile in Small City”. T-shirt itu menjadi semacam garis penutup untuk keliling-keliling kami yang sungguh what a surprise adanya …
Sundea
Komentar
temuan yang sangat keren!
waah ada beneran tuh taksi isinya mirip kamar cewek? hihi sering ke Djokdja tapi jarang naik Taxi hehe..
oya saya tahu blog ini dari Mbak Rie.. :-)
Iya, lho, ada. Kapan2 coba naik taksi, deh, kali2 ketemu Pak Udin ... ;)