Disendat macet Jakarta, mikrolet berjalan lambat. Tak ada yang tergesa. Adzan mengalun seperti sampan, matahari sujud mematuhi sistem semesta, dan penumpang yang terkantuk-kantuk tampak lega. Perjalanan membawa mereka menuju rumah. Pulang. Menikmati ritme fade out Jakarta.
Sebuah lampu kecil berpijar berani. Kapnya mirip pecahan kulit telur. Sinarnya yang dekat mengalahkan gelap angkasa ; menjaga penumpang yang lelah dari lalai.
Dalam kemungilan mikrolet saya menikmati kelelahan saya sendiri. Warna Jakarta memudar, warninya berpendar …
Sundea
Komentar
Wiiihh.. sedaap.
mynameisnia.com