Something old, something new,
something borrowed, something blue,
and a sixpence on her shoe.
Sesungguhnya, ia yang tampak tak membawa apa-apa selalu berkelana dengan atribut-atribut itu.
Something borrowed.
Ia
tahu hidup dan waktu adalah pinjaman. Itu sebabnya, ia harus merawatnya
baik-baik sampai kedua hal itu kelak harus dikembalikan. Setiap ia bangun pagi,
kesadaran itu dijemurnya di bawah matahari. Syukur yang hangat melingkupi dan
menjaga kesehatan pikiriannya.
Something old.
Baginya, tak ada kisah hidup yang sia-sia. Ia selalu membawa hal-hal yang sudah lalu. Bukan sebagai beban dan penyesalan, tetapi sebagai kekuatan dan pengalaman. Ia mengenakannya sebagai sixpence on her shoe, kekayaan yang berpijak bersama setiap langkahnya. Ia tahu, sejarah adalah jejak yang tak mungkin diingkari.
Something new.
Ia
tahu, kehidupan dan waktu dipinjamkan agar ia dapat menjaring hal baru setiap
hari. Itu sebabnya, ia tak pernah lupa mengosongkan agar senantiasa punya ruang
untuk diisi. Suatu saat nanti, setiap hal baru akan menjelma menjadi something old. Pengalaman. Another sixpence on her shoe. Kekayaan
dan jejak-jejak sejarah.
Something blue.
Aku
mengamati ia yang tampak tak membawa apa-apa. Jika blue adalah warna yang dekat dengan kesedihan, apakah ia membawa sendu
di antara something borrowed, something
new, something old, and sixpence on her shoe yang disandangnya selama
berkelana?
Aku
mengamati ia yang tampak tak membawa apa-apa. Aku merasa berlayar pada bentang
emosinya yang tak betul-betul aku pahami. Ia tidak terlihat sedih, tapi tidak
juga terlihat terlalu riang.
Tiba-tiba
ia menarik nafas dalam-dalam dan merentangkan tangannya lebar-lebar.
Rambutnya tak melawan ketika ditiup angin, tetapi tidak pula melepaskan diri dari
akar dan kepala.
Aku
terpekur.
Baru kusadari, pada sebuah tubuh yang kecil, ia mampu menyimpan keluasan angkasa dan segara biru sekaligus.
Komentar