Percakapan Ibu-ibu




Ibu 1
Aduh, Bu, cantik sekali hari ini…

Ibu 2
Terima kasih, Bu,Ibu juga cantik sekali. Salam kenal. Nama saya Bu …

Ibu 1
Ibu Maria. Semua kenal Ibu. Bihihik.

Ibu 2
Ah, saya nggak seterkenal itu, kok, Bu … maaf … dengan Bu siapa ini?

Ibu 1
Bu … Esar Sekali. Seperti yang Ibu lihat, saya ini buesar sekali bihihik.

Ibu 2
Oh … ya, ya. Salam kenal Bu Esar Sekali. Senang bertemu dengan Ibu.

Ibu 1
Apa kabar Yesus, Bu?

Ibu 2
Aduh, Yesus sibuk sekali, Bu Esar sekali. Apa lagi di zaman pandemi begini. Banyak yang cari dia dan mengharapkan mujizat. Untungnya anak saya omni present. Jadi nggak terlalu susah mengatur jadwal.

Ibu 1
Bisa saya bayangkan. Bihihik.

Ibu 2
Banyak yang titip doa ke saya, Bu. Mereka minta saya menyampaikan doa mereka kepada Yesus. Padahal anaknya nggak tahu di mana. Kalau lagi ada misinya, anak saya itu suka hilang berhari-hari. Waktu umur 12 tahun, dia pernah pergi nggak pamit. Saya dan bapaknya sampai bingung. Ternyata dia ada di bait Allah, sedang berdiskusi dengan ahli-ahli taurat. Nah. Sekarang juga gitu. Menghilang dia, sibuk dengan umat manusia. Waktu Hari Ibu Internasional juga dia sampai lupa kasih selamat.

Ibu 1
Hiya. Bisa saya bayangkan. Memang begitu kadang-kadang Yesus, ya.

Ibu 2
Ngomong-ngomong…Ibu kenal anak saya juga?

Ibu 1
Ya kenal.

Ibu 2
Lho … ini kan … doa yang diajarkan anak saya. 

Ibu ini siapa?




Di cswritersclub tanggal 14 Mei 2020, host Mamat yang gemar mendongeng bersama "PoDoCeria (Podcast Dongeng Cerita Bersuara) ngajak kami semua ngedongeng dan "jadi orang gila".

Kami bertugas nyari minimal dua benda di kamar kami dan bikin kedua benda itu bercakap-cakap. Isi tulisannya harus sepenuhnya percakapan, sama sekali nggak boleh ada narasi. Begitulah. Setiap orang terpaksa jadi lebih dari satu kepribadian pas ngebacain.

Ini dua karakter yang Dea ambil dari kamar. Bunda Maria dan Bu Esar Sekali.
Ditutup dengan "Lord's Prayer"-nya Andrea Bocelli tapi sebelum Andrea Bocelli-nya nyanyi.


Komentar