[Review] Di Kesadaran yang Lain

Semacam Review "Rahina Semesta"

Di kesadaran saya yang lain, hari masih sangat pagi. Rangkong—burung yang dipercaya sebagai pembawa pesan leluhur oleh masyarakat Dayak—melintas seperti dongeng di atas awan. Ketika saya memejamkan mata, telinga menjadi penuntun bagi keempat indera lainnya. Jika mata adalah Yudhistira, saya percaya telinga adalah Sadewa, si bungsu yang paling bijaksana di antara kelima Pandawa dan memahami rahasia-rahasia takdir.

“Rahina Semesta” seperti menyadur pesan Sang Rangkong. Ia diawali dengan petikan dawai sape, alat musik tradisional Kalimantan, dan diikuti oleh sebaris mantra: 

Send your love for the earth, send your love to the world … 

Denting  yang bening menjadi pengantar, menghubungkan bumi yang kita pijak dengan semesta maha luas, yang hanya dapat kita sesap melalui jiwa yang murni dan doa-doa.

Kata-kata hilang. Sebagai gantinya, bunyi-bunyian yang tak terkekang definisi memasuki telinga saya. Mereka bicara begitu banyak, tapi sama sekali tak terkesan cerewet. Mereka bersuara bersama-sama, tetapi tak ada yang  berteriak karena takut tak terdengar.

Telinga-telinga saya tak berusaha memilah berbagai suara yang masuk. Mereka menerimanya sebagai harmoni, sebagai satu pesan yang padu. Saya menyadari, yang disadur dan diteruskan “Rahina Semesta” adalah suara alam itu sendiri; semarak tetapi tidak gaduh. 

Kulihat wajahnya, ada dongeng di atas awan, cerita nenek moyang, nostalgia 

Di kesadaran saya yang lain, hari masih sangat pagi. Kedua telinga saya tidak melihat atau menyentuh embun, tetapi mendengarnya. Ia tidak membisikkan rahasia takdir, tetapi memberikan panduan untuk menjalaninya dengan kebeningan. 

Send your love for the earth, send your love to the world 

Bumi dan dunia adalah bagian kecil di keluasan semesta, sementara kita adalah bagian yang lebih kecil lagi. Tetapi di orkestrasi alam semesta, tak ada makhluk yang tak memiliki tempat. 

Send your love for the earth, send your love to the world 

Telinga saya belajar. 
Jika tahu cara mengirimkan cinta, tak perlu berteriak untuk menyakinkan dunia, kita mempunyai suara.

Selamat Hari Keseimbangan :)




Rahina Semesta (2020) “Rahina Semesta” (Hari Semesta) diawali dari Instajam solo sape Rayhan Sudradjat yang disertai tagar #bertegursape. Setelah direspons oleh musisi-musisi dari berbagai belahan dunia, Rayhan merangkai beberapa hasil Instajam untuk diolah sebagai komposisi “Rahina Semesta”.

Info selengkapnya dapat dilihat di sini. 

Lagu ini dapat dibeli di https://www.rayhansudrajat.com/shop/r...

Dengarkan dan follow di https://bit.ly/rahinasemesta2020 

Komentar