Once They Were Human

Senin, 14 Mei 2018
 Pagi ini, waktu liat foto pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya, Dea tiba-tiba nangis. Dea nggak marah, tapi Dea sedih. Sediiih sekali. Mereka satu keluarga: ayah, ibu, dan empat anak.

Ada proses yang panjang sebelum nurani keilangan suara. Ada persimpangan-persimpangan yang harus dilewati ketika hati dan hukum berperang berebut pengaruh. Monster yang punya ketegaan kepada manusia lain nggak muncul tiba-tiba.


Once they were human.


Mereka milih ngebunuh manusia di dlm diri mereka untuk alesan dan cara berpikir yang somehow bisa Dea pahami. Itu pilihan yang nggak mudah. Ngebayangin itu bikin Dea semakin sedih karena mereka sebetulnya bisa milih jalan yang lain.


Dea jarang ke gereja. Tapi sore ini Ikan Paus dan Dea mutusin pergi ke gereja. Kami berdoa untuk korban pengeboman, untuk orang-orang yang ada di persimpangan, dan untuk keluarga pelaku pengeboman kemaren pagi.


"Tuhan, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."


Once they were human.




Selamat menunaikan Ibadah Puasa untuk teman-teman Muslim. Semoga bulan Ramadhan menentramkan hati dan menumbuhkan kedamaian. 

Komentar