Matahari tak pernah bersinar untuk
dirinya sendiri. Terang yang menjadikannya ada membuat matahari memahami,
hakikatnya adalah memberi.
Matahari bukan pemeran utama, tetapi ia adalah sudut pandang. Cahayanya menentukan setiap gambar yang hadir dalam cerita-cerita hari. Itu sebabnya, bagi matahari, setiap hal yang ia terangi adalah kebahagiaan dan detak jantungnya.
Namun, perjalanan waktu mengajarinya bersikap seimbang dan bijaksana.
"Menjingga, lalu terbenamlah tanpa melawan. Tak perlu takut dibunuh gelap dan dingin."
Saat malam datang, bulan mengajarkan matahari bercerita dengan cara yang lain. Kegelapan membuatnya lebih memahami cahayanya sendiri. Ia jadi mengerti bahwa tak ada yang dapat membunuhnya termasuk gelap dan dingin.
"Segala sesuatu bergerak dalam lingkaran dan tak pernah lenyap," kata waktu, "Jika kamu memahaminya, menggelindinglah tanpa ketegangan..."
Untuk sementara, ini adalah edisi
terakhir www.salamatahari.com terbit
dalam format zine-zine-an online. Mulai pekan yang akan datang, Salamatahari
akan hadir satu posting setiap Kamis, tetapi tidak lagi bertema. Semoga selanjutnya
www.salamatahari.com dapat berpendar lebih konsisten.
Selamat mengawali bulan Februari
Salamatahari,
Sundea
Komentar