Saya bertemu Ilalang ketika usianya kira-kira baru tujuh tahun. Ia adalah
bocah kecil yang aktif dan banyak bertanya. Pikiran-pikirannya ajaib. Meskipun
umur kami terpaut jauh, ketika itu ia memanggil saya Dea saja; tanpa
"kakak" atau "tante". Tapi saya tidak keberatan. Bagi saya
ia adalah sparing mengobrol yang tidak didefinisikan dengan usia tujuh tahunnya.
Kami membahas hal-hal yang real dan sureal. Ia pun sudah membaca cukup banyak
buku dan punya interpretasi sendiri atas apa yang ia baca.
Lalang tumbuh menjadi remaja berkesenian. Ia yang ketika kecil sempat
bermain perkusi kemudian belajar gitar dan mulai rajin memotret. Lalang
memotret dengan kamera ponsel, tapi tangkapan-tangkapannya kerap menarik dan
unik.
Untuk merayakan ulangtahun Salamatahari yang ke-7 -- usia yang sama dengan
usia Lalang ketika pertama kali bertemu saya -- saya memperkenalkan Ilalang
Dzahira Anwar yang kini sudah berusia 16 tahun. Posting ulangtahun ini
sepenuhnya mengenai Lalang dan karyanya.
Perjalanan usia
www.salamatahari.com membuat zine-zine-an online ini memahami; matahari
tidak pernah bersinar untuk dirinya sendiri. Ia bercahaya agar banyak hal di
sekitarnya terlihat lebih jelas. Bukan ia yang menjadi bintang, tapi segala hal
yang terpercik cahayanya.
Semoga zine-zine-an online ini dapat membuat yang kecil-kecil dan berharga
bersalut kirana
Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,
Sundea
Kunjungi posting steller ulangtahun ini di sini.
Komentar