Simpan

Sok, barangnya simpan aja di depan pintu,” kata teman saya pada suatu hari.
“Kok simpan, sih?” tanya saya.
“Memang apa?”

Dalam percakapan sehari-hari di Bandung, “simpan” dan “menaruh” sering digunakan dalam konteks yang persis sama. Padahal dalam Bahasa Indonesia “simpan” mengandung pengertian yang lebih spesifik. “Menaruh” berarti menempatkan sesuatu di mana saja, tertutup maupun terbuka, di tempat yang aman maupun tidak aman. Sementara “simpan” berarti menaruhnya di tempat yang lebih terjaga, bahkan bisa jadi personal dan rahasia.

Ada kalanya kemampuan menyimpan menjadi ukuran kebijaksanaan seseorang, menguji ketahanannya memelihara sesuatu, dan mencadangkan kekuatan. Tetapi pada urusan lain hal-hal yang disimpan sendiri terlalu lama dan didekap terlalu erat justru membusuk dan meracuni kita perlahan-lahan.

Di edisi ini ada hal-hal yang disimpan Ayu Oktariani, tuah yang tersimpan dalam karya kolaborasi Abud dan Pak Maimun, gadis kecil yang menyimpan segala sesuatu di dalam diri dan kantungnya, dan barang-barang bekas yang tersimpan di rumah Dea.

Hidup adalah perkara menaruh dan menyimpan.
Maka, temukan meja dan lemari-lemari kecil terbaik di hidup kita

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah
Sundea


Komentar