Kurang lebih delapan tahun yang lalu,
Diani dan saya dipertemukan dengan cara yang cukup unik. Awalnya kami sering
naik angkot yang sama. Meski tak pernah bertegur sapa, kami jadi merasa
familiar satu sama lain.
Pada suatu ketika kami tiba-tiba
berjumpa di kantor majalah Concept (yang kini telah tiada). Di situlah untuk
pertama kalinya kami mengobrol panjang. Selain sama-sama berzodiak Gemini, kami
punya cukup banyak kemiripan lain. Kami pun lantas menjalin pertemanan yang
seru. Sekitar lima tahun yang lalu kami berencana membuat proyek kolaborasi. Tetapi
ada-ada saja halangan yang menghambat gerak kami. Proyek itu tertunda,
menggantung, sementara kami berdua terus bertumbuh dan memasuki fase-fase
kehidupan baru.
Diani menikah pada tahun 2014. Saya
juga. Kolaborasi yang kami rencanakan semakin jauh tertinggal dan tak terasa
kami menjalani peran baru sebagai ibuk-ibuk. Karya itu mulai terasa terlalu
lapuk untuk kami tapaki berdua.
Beberapa waktu yang lalu Diani dan
saya kembali meninjau rencana kolaborasi kami dan dengan berat hati memutuskan
untuk tidak memaksakan proyek yang ternyata sudah “kesempitan” untuk kami
berdua tersebut. Kami bertumbuh. Waktu bergerak. Prioritas bergeser. Tetapi
karya tersebut ternyata tidak tumbuh bersama-sama dengan kami.
“Entar kalau kamu udah lowong dan
mungkin bikin proyek, kita bikin sesuatu
yang lebih fresh dan relevan sama kondisi kita sekarang sebagai ibuk-ibuk
hihi,” ajak Dea.
“Maybe small little illustration
sebagai vignette tapi per minggu ada terus bisa,” tanggap Diani.
Selanjutnya, kami jadi terpikir untuk
membuat kolaborasi senang-senang sepanjang bulan. Saya lantas menawarkan satu
edisi www.salamatahari.com untuk
proyek ini. “I’m innnnn Dea, pasti menarik, tuh, keluarga muda seperti kita ini
dijadiin dalam satu doodle,” Diani menyambut usul saya dengan penuh semangat.
Rencananya satu bulan ini – setiap hari
Kamis – kami akan menerbitkan artikel-artikel yang ibuk-ibuk sekali. Mungkin
curhat. Mungkin tips. Mungkin resep masakan. Mungkin sekadar berbagi apa saja
karena kami tahu, apa yang kami alami dialami juga oleh teman-teman di luar
sana.
Semoga “Proyek Ibuk-Ibuk” kami dapat menjadi
proyek kecil yang hangat. Membuat Ibuk-ibuk di luar sana merasa ditemani, dan
membuat ibuk-ibuk yang senantaisa ingin berkarya tak berhenti bergerak. Iya. Tetap bergerak. Sebab dalam berkarya, saya percaya itulah yang menjaga banyak hal.
Selamat menyambut bulan Juni, bulan
suci Ramadhan, dan ulangtahun ibukota tanggal 22 mendatang …
Salamatahari, semogaselaluhangat dan
cerah,
Sundea dan Diani Apsari
Diani Apasari adalah ilustrator yang tinggal di Bandung bersama keluarga kecilnya. Aktif berkarya dan membuat ilustrasi antara lain untuk Majalah Bobo dan beberapa eksemplar buku. Karya-karyanya bisa diintip di http://dianiapsari.com/
Komentar
Pabrik Kursi Rotan Sintetis
Pabrik Meja Rotan Sintetis
Pabrik Lounger Rotan Sintetis
Pabrik Ayunan Rotan Sintetis
Pabrik Daybed Rotan Sintetis
Pabrik Kursi Malas Rotan Sintetis
Pabrik Pot Rotan Sintetis
Pabrik Vas Rotan Sintetis
Pabrik Tempat Tidur Rotan Sintetis
Pabrik Dipan Rotan Sintetis
Pabrik Basket Rotan Sintetis
Pabrik Keranjang Rotan Sintetis
Pabrik Keranjang Buah Rotan Sintetis
Pabrik Sofa Rotan Sintetik
Pabrik Kursi Rotan Sintetik
Pabrik Meja Rotan Sintetik
Pabrik Lounger Rotan Sintetik
Pabrik Ayunan Rotan Sintetik
Pabrik Daybed Rotan Sintetik
Pabrik Kursi Malas Rotan Sintetik
Pabrik Pot Rotan Sintetik
Pabrik Vas Rotan Sintetik
Pabrik Tempat Tidur Rotan Sintetik
Pabrik Dipan Rotan Sintetik