Tribut

-Bandung, 28 November 2015-

Deklarasi Hari Dongeng Nasional

A man tells his stories so many times that he becomes the stories. They live on after him, and in that way he becomes immortal.”
-Big Fish Movie-


… dan 28 November 2015 lalu – pada tanggal kelahiran almarhum Drs. Suyadi alias Pak Raden – tepat pukul sepuluh, secara serentak beberapa kota di Indonesia mendeklarasikan Hari Dongeng Nasional. Di Bandung, peristiwa penting ini dilangsungkan di alun-alun taman kota. Kak Andi Yudha, seorang pendongeng senior, memimpin deklarasi tersebut. Pada kesempatan itu pun dalam tempo tiga menit beliau membuat one line drawing wajah Pak Raden.

“Coba, adik-adik, siapa yang ingat tiga teman Unyil?” Kak Dhiko yang menjadi mc hari itu melemparkan pertanyaan.


Adik-adik kecil terlihat bingung, tetapi mama-mama yang mengantar mereka justru berebut memberikan jawaban.
Bagi mereka yang menjadi anak-anak di era 80an, film boneka “Si Unyil” pasti meninggalkan kesan. Tetapi seiring dengan waktu, generasi berganti. Apa yang pernah dibangun Pak Raden di masa lalu mulai terlalui dan berlalu. Tetapi sebagian orang menyadari; betapa limpah jasa yang beliau torehkan di sepanjang jalan yang dilaluinya selama hampir 83 tahun. Berangkat dari ide seorang pendongeng Mochamad Ariyo Zidni, melalui penetapan Hari Dongeng Nasional, Forum Dongeng Nasional bersepakat mengabadikan jejak jasa itu.

Drs. Suyadi alias Pak Raden adalah seorang story teller yang penuh dedikasi. Ia adalah sosok di balik film boneka “Si Unyil”, pencipta tokoh Budi, Iwan, dan Wati yang legendaris, dan berkeliling mendongeng ke mana-mana hingga akhir hayatnya.

Di lautan warna dongeng kita kini dan nanti, mungkin Pak Raden akan selalu hadir sebagai garis tepi.

Ini tahun pertamanya berulangtahun di surga. Selamat ulang tahun, Pak Raden. Semoga di surga encok Bapak sembuh. Mendongenglah tentang dunia kepada malaikat-malaikat di atas sana :)


Sundea

Komentar