"Kamu
tau nggak kalau jaman dulu tukang cukur itu profesi yang
terhormat banget?" tanya Ikan Paus ke Dea pas lagi cerita tentang
Handel, komposer klasik dari Jerman yang orangtuanya tukang cukur.
"Hmm. Karena tukang cukur bisa pegang-pegang kepala raja?" Dea nanya balik. Joke klasik.
"Bukan. Karena jaman dulu, tukang cukur selalu merangkap dokter bedah.
Makanya sampe sekarang barbershop lambangnya merah-putih, artinya tulang
dan darah."
"Oh gitu. Emang profesi tukang cukur sama dokter bedah hubungannya apa?"
"Katanya sama-sama nuntut orang terampil main dengan pisau dan gunting."
Dea jadi kepikiran. Kalau alesannya pisau dan gunting, kayaknya
sekarang tukang cukur dan dokter bedah juga berprofesi sebagai tukang
batagor. Dea sering liat mamang batagor juga pada terampil maen pake
piso dan gunting.
Bukankah demikian pemirsah? :D
Komentar