Sehari sebelum edisi ini diterbitkan, dengan sok tahu
saya mengubah-ubah tampilan www.salamatahari.com.
Lalu terjadilah kekacauan yang cukup fatal. Seketika zine-zine-an online
kesayangan saya ini menjadi buruk rupa, sementara kode template sebelumnya
belum sempat disimpan. Pada hari Rabu malam, suami saya, Ikan Paus mendandani www.salamatahari.com supaya terbit
dengan wajah yang agak layak. Bulan depan, sahabat saya Kiram akan “mengoperasi
plastik” zine-zine-an online ini. Seperti apa? Tunggu tanggal mainnya …
Dua hari sebelum edisi ini diterbitkan, seorang teman
dari Harian Kompas bercerita mengenai kampanye
#AkuIndonesia. Ia mengingatkan kembali peristiwa Sumpah Pemuda 87 tahun silam,
yang mempersatukan berbagai suku bangsa dan budaya dengan Bahasa Indonesia. Ketika
berbagai peristiwa dan provokasi akhir-akhir ini mulai memecah belah, ketika
Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan seperti mengendur, kampanye ini bertujuan mengeratkan simpul.
Maka – terutama karena saya merasa sangat dekat dengan Bahasa Indonesia –
dengan senang hati saya menjadi bagian dari kampanye tersebut :)
Bulan ini, wajah www.salamatahari.com ada dalam masa
pemugaran.
Demikian pula Indonesia
Semoga yang retak-retak kembali rekat
Semoga bencana asap teratasi ASAP (As soon as
possible)
Dan semoga rasa kasih yang menyatukan kita satu sama
lain kelak memulihkan banyak hal …
Selamat Hari Sumpah Pemuda
Teriring doa dan salamatahari, semogaselaluhangat dan
cerah,
Sundea
Komentar