Hukum Mencari dan Menemukan


-Galeri Nasional, Rabu, 19 Agustus 2015-

Pameran Seni Rupa Langkah Kepalang Dekolonisasi
“Negosiasi dan Agresi” adalah tema kecil di tengah pameran seni rupa yang lebih besar, “Langkah Kepalang Dekolonisasi”. Perhelatan ini digelar di Galeri Nasional pada tanggal 19 sampai 30 Agustus 2015, dalam rangka ulang tahun ke-70 Republik Indonesia.

Pada sebidang dinding putih dan keesaannya, takdir mungkin memilih sendiri apa yang ingin dipaparkannya pada dunia. Dinding itu sempat polos melompong karena tak ada karya yang dapat ditempel di sana. Hingga pada waktu yang sudah sangat mendesak, kelompok seniman dari Serikat Geriliya Nusantara menemukan sebundel lamaran pencari kerja dan neon yang terbuang di tumpukan sampah. Mereka lantas merespon benda temuan itu menjadi karya yang sangat berbicara:
 





Beratus-ratus, beribu-ribu, bahkan berjuta-juta rakyat Indonesia sepanjang waktu senantiasa mencari; melakukan agresi sebagai mekanisme bertahan hidup. Segala tekanan membuat mereka merasa perlu terus berpacu dan mendapatkan.







Tetapi ketika mereka memutuskan untuk sejenak berhenti dan memilih bernegosiasi dengan hidup, keesaan selalu berhasil menemukan mereka. “Lakukan bagianmu, dan biarkan aku melakukan bagianku,” kata yang esa.



Kadang, ketika kita belajar melepaskan sesuatu yang dapat kita sentuh dan lihat, baru kita tahu bahwa kita sudah memperoleh semesta.

Sundea

Komentar