Putar Balik - @inggi_euy


Apa lagi yang kita tunggu !?
Sampai kapan akan kita biarkan !?
Apakah selamanya kita akan makan kutipan mereka !?
Marilah Sekarang!
Kita kubur semua kata-kata itu!

Balada Revolusi Oh Balada Revolusi.., Kita adalah Balada Revolusi..,
Penuh dengan haru serta kebisingan, dan tampak rumit, karena sebenarnya sederhana.

Hanya saja.., hati yang terlalu sakit ini menyekat indra untuk mengetahuinya.

Balada Revolusi adalah sebuah iringan (untuk saya) Balada Revolusi adalah kawan seperjuangan.
(untuk kita) Balada Revolusi adalah semangat tiada henti untuk melakukan perbaikan!
Balada ini menolak rasa untuk percaya kepadamu! lagi-lagi dan! akhirnya hanyalah diri ini bersama Tuhan.


Sombong ? "saya rasa tidak!".., Angkuh ? "coba, angkuh itu apa ?".., Jujur ? "Iya! Jujur!" Saya pilih Jujur!
Saya ingin jadi orang yang jujur, apapun resiko sosial yang akan saya terima, saya ingin jujur selamanya!
Jujur! Lugu tanpa siasat! Merdeka!

Disini sudah saya ingin marah-marah, Terlanjur!
Biarlah! saya sudah terlalu banyak mengumpat dan mencela! Mungkin lain kali saya akan menggigit saja!
Karena muak mendengarkan kata-kata rekayasa manusia usang itu terus diucapkan!
Raskin! Tukang Sampah! Idealis! Atheis! Tidak Mampu! serta banyak tumpukan kata-kata keji lainnya!

Seharusnya dibuat hukum tata bahasa yang menyatakan bahwa semua kata-kata itu haram untuk diucapkan!
Tidak bisakah, tidak pernahkah, "mereka" memikirkan untuk menggunakan kata yang lebih baik dari itu !?
Disini saya katakan "mereka" setelah saya merasakan Kedamaian yang luar biasa ketika beberapa saat saja saya dapat hidup tanpa bersinggungan dengan kata-kata "mereka".

Apakah sekarang lagi-lagi sudut pandang saya dinilai salah !?
Hanya karena begitu penuh tanda seru dan tanda tanya !? ataukah karena saya memasukan kata "mereka" !?
Saya ingin tetap hidup! dengan hidup yang terbebas dari ini semua! itulah alasannya saya mengajak "mereka".
Mohon maaf!

Dan sekarang apakah benar stigma itu kekal abadi ?
Saya setuju jika stigma itu kekal abadi.., sampai detik ini saya masih yakin jika stigma itu kekal abadi,
dan saya rasa kita sepakat bukan !?

Ibuku seorang yatim piatu.., dan sampai dengan hari ini sudah 50 tahun usianya.
Namun pohon stigma itu tetap saja tumbuh subur bahkan mekar bersama alam di pekarangan rumah Ibu.
Tapi kami belum ingin menyerah!
Kami belum ingin menghadapkan pohon stigma manusia yang tertanam ini kepada hukum absolut dari Tuhan.
Karena apa !? Karena kami yakin akan adanya suatu saat ketika kita dapat bersama,
dan saat itu kita akan dapat menemukan beragam kata yang sejalan untuk ini semua!

Maka sekarang! Jika kita bersepakat bahwa stigma itu kekal abadi..,
Maka bagaimana !? jika saya tawarkan kepada Indonesia sebuah kesepakatan saja !?
Mencoba bersepakat untuk melahirkan kata kebencian! rasanya lebih baik, dan cukuplah kebencian saja!
Karena apa !? karena kita semua pernah merasakan kebencian!
dan pada akhirnya kita sadari bahwa tidak pernah ada kebencian yang abadi!
di rumah kami ini, tidak akan pernah ada kebencian yang abadi..,

Maka jadilah untuk kesekian kalinya!
Marilah kita teriakan "Indonesia! tanpa stigma!"
Cukup saja kita teriakan nama Indonesia yang tanpa stigma!

Bersama dengan kebencian yang tak abadi ini, semoga itulah masa depan Indonesia!
Biarlah! biarpun saat ini hanya saya sendiri yang merasakannya..,

Kami Ucapkan Selamat Ulang Tahun dan Salam Terima Kasih!
Mohon maaf jika kami terlalu serius ;)

=================

inggi syafarahmanInggi Syafarahman dapat dikunjungi di akun twitternya @inggi_euy atau blognya http://ruangbandung.blogspot.com/

Komentar