gambar diambil dari sini |
Mork
14 September 1978 – 11 Agustus 2014
Kita mengenalnya sebagai Robin Williams yang berperan sebagai Mork. Tetapi siapa tahu ia adalah Mork yang berperan sebagai Robin Williams? Ini mungkin semacam obituari. Mungkin juga bukan.
Dengan pesawat luar angkasa berbentuk telur, Mork datang ke dunia dari planet Ork, dimana humor adalah sesuatu yang terlarang. Mork lantas mendapat tugas mempelajari tingkah laku manusia dan melaporkan hasilnya pada supervisinya, Orson, yang selalu hadir dalam bentuk suara saja. Mork hadir sebagai kesayangan pemirsa di serial televisi “Mork and Mindy”.
Namun setelah tanggal 27 Mei 1982, Mork tidak lagi dipanggil Mork dan tak menceritakan kisah baru lagi di layar kaca. Ia lebih sering dipanggil Robin Williams. Kadang ia berganti-ganti nama. Ia pernah menjadi dokter pengasih bernama Hunter Doherty Adams dalam “Patch Adams”, menjadi Daniel Hillard sekaligus Mrs. Doubtfire dalam “Mrs. Doubtfire”, bahkan menjadi Genie yang lincah dan ceria dalam “Alladin”. Di tengah-tengah manusia dan bumi, dimana humor diizinkan tumbuh seperti bunga liar, Mork berganti-ganti nama, namun tampaknya tak pernah berganti tujuan: mempelajari tingkah laku manusia, menampilkannya dalam peran, menggelitik dan mengkritik tanpa mengintimidasi, kemudian membuat kita tertawa dan menangis sekaligus.
Hal yang mungkin luput kita sadari, setelah tak lagi tampil sebagai Mork di televisi, percakapan Mork dengan Orson menjadi tersembunyi. Kita tak lagi tahu apa yang disimpulkan Mork setelah mempelajari manusia, apa yang dilaporkannya kepada Orson, dan bagaimana Orson menanggapinya. Kita sibuk dengan peran-peran Mork yang lain, nama-nama baru yang dipakainya, identitas Robin Williams yang dipinjamnya, serta tertawa dan menangis dengan cerita-cerita yang dikedepankannya. Hingga tiba-tiba kabar bunuh diri seorang Robin Williams mencekat tawa dan tangis kita. Kita lantas bertanya-tanya mengenai isu depresi dan alkoholik yang membayang di balik kepergiannya. Semua mencoba meraba, namun tak ada yang tahu pasti. Kendati begitu, analisa, simpati, bahkan cerca, tak lebih besar daripada hampa kehilangan yang dirasakan manusia. Kita mencintai semua peran yang dimainkan Robin Williams. Kita mencintai Mork yang meminjam identitas Robin Williams.
Setelah hampir 36 tahun membangun komunikasi dengan manusia melalui kejenakaan, Mork mungkin merasa sudah cukup banyak belajar. Pada percakapannya dengan Orson yang tak pernah kita dengar, mungkin saja Mork berkata:
“Humor sudah cukup buatku. Kini saatnya aku kembali ke Ork untuk menjadi warga negara yang baik. Nano-nano”.
Kemudian Mork yang meminjam identitas Robin Williams berhenti bermain peran. Ia menutup perjalanannya mengobservasi manusia dengan cara yang jauh dari humor. Kembali ke sebuah planet dimana humor menjadi sesuatu yang terlarang.
"What's
wrong with death sir? What are we so mortally afraid of? Why can't we
treat death with a certain amount of humanity and dignity, and decency,
and God forbid. Death is not the enemy gentlemen. If
we're going to fight a disease, let's fight one of the most terrible
diseases of all, indifference. " - Hunter Patch Adams from "Patch Adams"
Mork belajar banyak, juga mengajar banyak. Tangis, tawa, kearifan, serta kejenakaan yang ditanamkannya, tumbuh semandiri bunga-bunga liar. Meski Mork pulang kembali ke Ork, mereka tetap tumbuh dan tumbuh terus menerus. Tidak terhitung. Tidak terbatas.
For countless joy and happiness he had shared, Mork deserves to be remembered as everyone's hero.
Semoga pesawat luar angkasanya yang berbentuk telur tidak retak tertabrak meteor dalam perjalanan menuju keabadian ...
gambar diambil dari sini |
Sundea
“Mork and Mindy” adalah serial televisi yang diputar di televisi Amerika pada tahun 1978-1982. Pada tahun 80 dan 90an, film ini sempat diputar pula di stasiun televisi Indonesia. Untuk tahu lebih banyak mengenai serial ini, silakan berkunjung ke sini
Komentar