Apel

Apel adalah buah yang sering menjadi penghantar cerita. Ia yang disebut buah terlarang, tersangkut di tenggorokan Adam sebagai Adam’s apple; meracuni Puteri Salju hingga mati suri; dan dalam mitologi Norwegia, disebut-sebut sebagai buah yang menjaga keremajaan para dewa. Istilah “apple of my eye” juga hadir di berbagai lagu dan karya sastra terkenal. Beberpa dekade silam, apel pun sempat dipopulerkan Anita Sarawak dalam tembang “Tragedi Buah Apel”. 

Konon, pohon apel adalah pohon pertama yang dikembangbiakkan di dunia ini. Mungkin itu sebabnya rentang waktu ingin terus bersentuh dengannya untuk mengidentifikasi “buah-buahan” lain yang datang kemudian. Tak hanya lewat catatan sejarah, tapi juga lewat berbagai cerita dan legenda yang menandai zamannya. Beberapa waktu belakangan, apel pun jadi buah yang menarik perhatian saya. Itu sebabnya saya mengangkat “Apel” sebagai tema www.salamatahari.com edisi 123 ini.

Minggu ini hadir kisah Anak Beruang dan Puteri Salju dalam “Tragedi Buah Apel”, Trimah sang pembatik yang tak suka apel, hasil perbuatan Adam dan Hawa yang membawa manusia pada improvisasi Faak Kama Sutra ala #proposal, dan tulisan bertajuk “Apeloliatliat”.

Saya akan menutup inti matahari edisi ini dengan sepotong tulisan Plato yang saya lupa judulnya:

I throw the apple at you, and if you are willing to love me, take it and share your girlhood with me; but if your thoughts are what I pray they are not, even then take it, and consider how short-lived is beauty.”

Semoga setiap apel yang sampai ke genggaman kita dapat kita kenali sebaik-baiknya ;)

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,
Sundea


cover123aplot

Komentar