Asal usul kata “Hai” dan “Halo” beredar dalam berbagai versi. Tetapi hampir semuanya mengandung makna yang kurang lebih sama; salam yang hangat, ekspersi surprised ketika bertemu dengan seseorang, dan seruan untuk menarik perhatian. “Hai” dan “Halo” biasanya berada di awal content. Seperti pita di kado-kado, ia adalah pemanis yang menciptakan kesan.
Di edisi ini, Salamatahari berbagi posting-posting seputar “Hai” dan “Halo”. Ada Dani Supriatna yang penuh kejutan, personil Sungsang Lebam Telak dan digital strategist di media Hai-online, sapaan untuk Pak Raden lewat program seru #ILUPakRaden, dua matahari di handphone Dea, serta “halo-halo” pemberitahuan terbitnya kumpulan cerpen “Perkara Mengirim Senja”, acara Menggambar Bareng Pak Raden, dan mohon bantuan mencari Aubrey Aiko, bocah perempuan manis yang hilang semenjak Februari silam.
Di kesempatan ini, Salamatahari juga menyampaikan turut berduka cita atas berpulangnya Bapak Sudomo pada tanggal 18 April 2012. Semoga ia beristirahat dengan tenang di sisi Yang Maha Kuasa.
Akhir kata, inilah Salamatahari edisi 115.
Mari menyanyikan lagu “Goodbye-Hello” The Beatles bersama-sama:
Hela, heba, helloa. (Hela.) Hela, heba, helloa. Hela, heba, helloa …
Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,
Sundea
Komentar