Beberapa waktu yang lalu, saya membaca “Legend of the Dragon Gate”, kisah klasik Cina dan Jepang tentang koi-koi yang berubah menjadi naga. Mereka yang berdedikasi dan memiliki keyakinan dalam hatinya, berenang melawan arus. Mereka menempuh perjalanan yang mustahil menuju kepala sungai untuk sebuah tujuan yang mustahil pula: menjadi naga. Tetapi ikan-ikan yang tidak menyerah berhasil mencapai Gerbang Naga (atau disebut Gerbang Pelangi di Jepang). Begitu berhasil melompati gerbang itu, menjelmalah mereka menjadi naga.
Setelah membaca cerita itu, yang melompat di kepala saya adalah kemiripan kata “ikan” dengan “I can”. Di dalam subyek-predikat yang sederhana tersebut, terdapat paket amanat dan optimisme. Meski tak semua “ikan” dan “I can” berhasil selamat sampai tujuan, perjalanan against all odds dan cita-cita yang terdengar mustahil sekalipun punya peluang untuk dicapai.
Minggu ini Salamatahari bercerita mengenai Ika(zai)n penggerak Akademi Berbagi Bandung, Pak Munawar yang berlayar di atas bercangkir-cangkir semangat, kisah Cha-ching sang cacing masa depan setelah ikan-ikan punah, dan review “Fish & Water” karya Rayhan Sudrajat. Tak ada naga di edisi ini, karena Salamatahari memang ingin menyemangati teman-teman yang tengah menempuh perjalanan menjadi naga.
Inti matahari kali ini saya tutup dengan cuplikan lagu “I Can” dari Regine Velazquez.
I can live, I can love
I can reach the heavens above
I can right what is wrong
I can sing just any song
I can dance, I can fly
And touch the rainbow in the sky
I can be your good friend
I can love you until the end
I can reach the heavens above
I can right what is wrong
I can sing just any song
I can dance, I can fly
And touch the rainbow in the sky
I can be your good friend
I can love you until the end
Semoga optimisme dan dedikasi menjaga kita berenang sampai ke tujuan akhir.
Saling menjaga dan bergandeng-gandenganlah …
Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,
Sundea
Komentar
-jess-