Sejauh yang saya tahu, “tanggal” memiliki dua pengertian. Pertama, ia mewakili deretan angka yang menunjuk hari-hari di kalender. Ke dua, ia mengandung arti sesuatu yang copot atau lepas seperti gigi.
Ada benang merah di antara kedua pengertian tersebut. Mereka sama-sama siap berganti. Mereka sama-sama mengingatkan kita untuk memahami yang tidak abadi. Selanjutnya, mereka mengajarkan kita untuk memberi makna, mengambil porsi dalam kerelaan, dan menerima yang baru.
Di edisi 105 ini, Salamatahari berbagi cerita seputar “tanggal”. Ada Lala Bohang yang mengisi tanggal-tanggalnya dalam setahun dengan berkolaborasi dengan seniman lintas disiplin, ada kutu yang tanggal karena disisir dengan serit, ada karya-karya di pameran “Apocalypse” Gambar Selaw yang sudah ditanggalkan tapi tetap meninggalkan sesuatu, dan ada tanggalan papertoy yang digarap oleh Jessica Mulina.
Setiap hari kita melompati tanggal-tanggal dan menghadapi yang tanggal-tanggal. Bagaimana kamu berinteraksi dengan setiap ketanggalan?
Semoga kecermatan dan kebesaran hati menjaga kesadaran kita senantiasa.
Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,
Sundea
Komentar