-Kolong Jembatan Cikapayang, Minggu, 24 April 2011-
Pada Minggu Paskah, tanpa bisa diprediksi cerah dan mendung muncul silih berganti. Tetapi di bawah Kolong Jembatan Cikapayang, sekolah yang mengajarkan apa saja tak tampak terganggu. Anak-anak asyik menggambar, belajar Bahasa Inggris, serta menyusun balok dan lego. Orang-orang dewasa mengobrol seru, membaca sambil tidur-tiduran, bahkan belajar bermain hula hup dari gadis kecil bernama Mutiara.
Sekolah yang mengajarkan apa saja ini disebut “Sekolah Taman”. Ia adalah salah satu cabang kegiatan Komunitas Taman Kota, sebuah kelompok yang memberdayakan taman-taman yang ada di kota Bandung ini.
“Kegiatan tetap Sekolah Taman dan perpustakaannya ada di Padasuka. Tapi minimal dua minggu sekali, ada kegiatan ‘bertaman’. Pernah di Taman Anggrek, Taman Ganesha, di Kolong Jembatan Cikapayang ini juga lumayan sering. Di Sekolah Taman ini kita bisa saling merespon kegiatan. Tadinya hari ini ada yang mau bikin workshop boneka kaos kaki,” papar Adjo Akasia, aktivis Komunitas Taman.
Hari itu pun ada berbagai kegiatan yang “dipelajari” di Sekolah Taman. Komunitas Barter menggelar barang-barang untuk dibarter. Hardcore Punk Plaza Indah menyumbangkan hiburan dengan alat musik dan sound system seadanya. Anak-anak setempat yang tampak malu-malu dirangkul hangat oleh Kutil yang juga aktivis Sekolah Taman. “Di sini kita belajar membiasakan semua orang menghargai perbedaan,” ungkap Adjo lagi.
Kelas-kelas tanpa sekat di Sekolah Taman berlangsung semakin seru. Mutiara dirubung semakin banyak murid yang seluruhnya orang dewasa.
“Kamu jagoan banget, deh, belajar dari mana ?” tanya saya pada Mutiara.
“Aku liat temen terus kabita (kepingin, bahasa Sunda). Terus pas dicoba-coba di rumah, eh, taunya agak bisa …”
“Udah, gitu aja ? Nggak ada yang ngajarin ?”
Mutiara menggeleng.
Sementara itu para orang dewasa yang berada di bawah bimbingan Mutiara masih berusaha memainkan hula hup secara baik dan benar. Tak ada satu pun yang berhasil. Saya tersenyum geli melihat mereka yang terus belajar dengan penuh ketekunan itu.
Di Sekolah Taman yang mengajarkan apa saja, benih ilmu apa saja ditebar dengan kasih sayang. Saya percaya, apapun yang ditanam dengan kebaikan pasti akan tumbuh menjadi kebaikan juga.
… lalu yang berangkat dari sebuah taman akan bertumbuh menjadi kebun yang menghasilkan.
Sundea
Kunjungi Komunitas Taman Kota di: www.tamankota.blogspot.com
Komentar