Tidak ada tokoh bernama Sarwono pada Salamatahari edisi 65 ini. Tetapi, karena Sarwono berasal dari kata bahasa Jawa “sarwo” (serba) dan “ono” (ada), yang sarwono hadir di setiap posting. Pekan ini hadir Sunday Kroyokeanjes dengan improvisasi yang membuat segala hal jadi sarwono. Hadir pula Si sarwono Erri Nugraha dengan Kontemplacity-nya yang juga sarwono. Novel Here After dengan kesarwonoan tokohnya hadir dalam “semacam review”. Dan kisah Anak Beruang hadir dengan ilustrasi yang diambil dari sebuah toko serba ada alias toko sarwono.
Melalui edisi ini, Salamatahari pun seperti diingatkan kepada berkat sarwono yang masih melimpahinya; kesarwonoan teman-teman yang membuat hari-hari Salamatahari penuh warna, kesarwonoan peristiwa yang membuat Salamatahari tak pernah kehabisan cerita, dan kesarwonoan kekayaan emosi yang memberi sentuhan tersendiri di sepanjang jalan.
Tanggal 4 April mendatang insya Allah Sundea akan berperjalanan ke Toraja. Salamatahari pun akan cuti sekitar satu-dua minggu. Doakan perjalanan ini, ya, semoga seluruh pekerjaan berjalan lancar, tim dijaga dalam ketulusan hati, dan kami pulang membawa sesuatu yang baik. Semoga Dea dapat mengoleholehimu dengan cerita yang dapat dibagi di zine-zine-an online ini.
Teman-teman, ada ucapan terima kasih yang sarwono untuk setiap kalian. Dalam ucapan itu terkandung rasa syukur, sayang, kelakar, pelukan hangat, dan lain sebagainya.
Hiruplah persembahan sarwono di Salamatahari edisi ini, lalu tanamkan di dalam hatimu. Kelak ia akan tumbuh menjadi pohon sarwono. Di sana, kamu dapat memetik buah apa saja.
Semoga kita semua dapat menjadi sumber berkat yang senantiasa sarwono.
Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,
Sundea
Hadiah kecil buat sepupu Dea Kak Stefanus Sarwono =)
Komentar
Danke ... =)