Panggung-panggung di Dinding, Diam-diam Merayap

-Beat n Bite Café, Rabu 23 Maret 2011-

Pameran Foto Stand Your Ground

“… drop me a line, stating point of view
Indicate precisely what you mean to say …”*


Selama dua pekan (12-27 Maret 2011), deretan poster musik yang berjajar di dinding Beat n Bite diganti dengan foto-foto panggung garapan dua puluh fotografer panggung yang tergabung dalam Indogigs Devian Art. Berbagai karakter dan tema hadir di sana. Mulai dari foto tertib dan rapi ala Nuri Arunbiarti Moeladi sampai foto-foto over exposure dari Adiasa Pollen Karangan. Mulai dari foto-foto hitam putih Diky Erfan sampai foto dengan warna semenarik es lilin dari Muhammad Arief. Seluruh elemen yang terbingkai dalam sebuah foto adalah rangkuman pernyataan sikap. Dan panggung, adalah petak yang menempatkan sosok-sosok tertentu sebagai subyek sekaligus obyek. Ada interaksi yang berjarak sekaligus tak antara aksi panggung dan penikmatnya.


.

“Kalimat ‘Stand Your Ground’ dapat diasosiasikan kepada elemen-elemen yang terlibat dalam sebuah pergelaran acara musik, yakni musisi, penonton, dan fotografer. Mereka ‘stand in their own ground’. Musisi sebagai performer, penonton sebagai audiens, dan stage photographer yang merekam keduanya,” papar Jovy Aidil Akbar, founder Indogigs Devian Art.

Indogigs sendiri adalah sebuah media informasi kolaboratif yang mengkhususkan diri di bidang musik dan informasi panggung. Salah satu cabangnya, Indogigs Devian Art, merupakan wadah bagi para fotografer panggung untuk berbagi dan bertukar informasi.

Dan demikianlah. Para fotografer ini kemudian membagi pernyataan sikap mereka kepada kita. Cuplikan panggung mereka riuh bercerita di dinding Beat n Bite. Pada ‘ground’-nya, para fotografer harus menentukan sudut pandang secara pasti agar dapat merangkum makna secara efektif. Rentang waktu dan jarak bersifat relatif, seperti kata Ricky Arnold, salah satu peserta pameran ini, “Di atas panggung, ada kalanya jarak itu hilang, melebur jadi satu dalam balutan emosi”. 


Ada tugas yang diemban para fotografer panggung ini. Mereka harus menangkap sesuatu yang seharusnya terlalu bebas untuk ditangkap tanpa membunuh kebebasannya.

Teman-teman, pameran ini masih berlangsung di Beat n Bite Jln. Ambon no. 8a hingga 27 Maret mendatang. Mampir dan bacalah panggung yang diam-diam merayap di dinding tersebut. Suaranya akan bergema di dalam kepalamu …


Sundea
*diambil dari lirik When I’m 64 – The Beatles

Komentar

Anonim mengatakan…
terima kasih banyak untuk apresiasinya :D
salamatahari mengatakan…
Sama2, Nim ... =D