Kupu-kupu di Perut Tuhan

-Museum Barli, Selasa 17 Agustus 2010-
Peluncuran Bundel Karya Free Your Mind
Tuhan hadir diam-diam di hari kelahiran Free Your Mind; bundel pemikiran teman-teman yang tadinya tercecer di berbagai sosial media. Ia menyebar kupu warna-warni di seluruh ruang lalu menyimpan sebagian lagi di dalam perutnya. “I’m in love. That’s why I have butterflies in my stomach,” bisik Tuhan jenaka. Suara-Nya tertelan oleh tangis Free Your Mind yang lantang menyatakan diri kepada dunia.
“Kupu-kupu itu kan awalnya ugly, tapi jadi bagus. Dia terbang dari kotak karena kotak ini sebuah tempat yang mengekang,” ungkap Gorky yang mendesain logo Free Your Mind. Free Your Mind yang diharapkan akan tumbuh menjadi “rumah” yang mewadahi kebebasan berkarya, dengan rendah hati membuka diri bagi siapapun yang ingin menatahnya, “Kita berusaha menjangkau orang seluas-luasanya, jadi kita sangat menantikan orang yang mau bekerja sama dan punya tangan yang lebih panjang,” ujar Meitha Soekotjo, penggagas gerakan ini.
Sejak tangisan pertama di hari kelahirannya, bayi Free Your Mind sudah dipenuhi cita-cita. Mulai dari mempersiapkan “The Moon” (seri ke dua dari bundel karya-karya Free Your Mind) menggelar eksibisi foto, sampai kemungkinan membagikan Free Your Mind secara gratis. Cita-cita tersebut disampaikan ke forum kecil yang datang menjenguk sang bayi di hari peluncuran tersebut. “Mimpi saya adalah melihat karya-karya lain lagi dari teman-teman,” sambut Selia, editor Free Your Mind edisi pertama, “The Sun”.
Pada hari kelahiran, bertebaran doa, cinta, dan harapan; bahkan lewat tangis bayi itu sendiri. Tuhan yang hadir begitu dekat mendengarkannya.
Kupu-kupu warna-warni dari perut Tuhan bertebaran di sekitar ruang. Hinggap di dinding, jatuh ke lantai, masih bersembunyi di perut Tuhan, bahkan mungkin ikut pulang bersama hatimu.
 


Sundea
untuk informasi lebih lengkap mengenai gerakan Free Your Mind, klik di sini

Komentar