Twinkle, Twinkle Little Star ?

-Yogyakarta, JNM 11-19 Juni 2010-

Pameran Power Wagon
“In the dark blue sky so deep
Through my curtains often peep …”*

Sebuah ruang di sudut Jogja National Museum dilingkupi biru terang. Ada bintang yang berdiri sendirian di sana, memalang menghadap pintu. Pijarnya menyedot saya seperti cahaya menyedot serangga. 

“When the blazing sun is gone
When there’s nothing he shines upon …”*

“Little Star” adalah karya Eddi Prabandono dalam Power Wagon, pameran yang berlangsung pada tanggal 11 – 19 Juni 2010 di JNM dan diikuti oleh lima puluh seniman dari Komunitas Parkiran. “Wagon itu kendaraan yang sering dipakai tentara,” ungkap Jim Supangkat sang kurator. Berangkat dari kendaraan yang sering dipandang sebagai simbol sebuah power, enam puluh karya yang tak berkepentingan dengan power justru dapat tampil apa adanya memaknai power. “Little Star” ini salah satu contohnya.

“Twinkle, twinkle little star
How I wonder what you are …”*

Jika kamu bernyanyi di ruang biru itu, kekuasaan dan keterasingan jadi tak berbatas. Suaramu dipantulkan dinding-dinding dan dibebaskan oleh kekosongan ; lantang sekaligus naïf. Besar dan kecil pun menjadi relatif. Pada sebuah ruang di Jogja National Museum, “Little Star” adalah sesuatu yang sangat besar. Tetapi di keluasan semesta, ia bukan apa-apa.


“Then you show your little light,
Twinkle, twinkle, through the night …”*

Tubuh saya biru disembur cahaya neon. Sepanjang sore itu saya dan bintang menyanyi-nyanyi berdua.

Sundea

*diambil dari lirik lagu Twinkle, twinkle Little Star

Komentar

andie's room mengatakan…
jogja.. so sweet..
salamatahari mengatakan…
Setujuuuu ...