Flowers in the Window*

flowerinthewindow

When I first held you I was cold*

Kamu suka meratiin, nggak ? Bis AC itu suka kentut-kentut. Bunyinya “psss … psss … pssss”. Dea pikir perutnya dingin karena dia harus makan AC nyala hampir setiap waktu. 

But there was no- one to hold there before *

Yang kasian, bis nggak punya jaket dan nggak bisa pake balsem. Dia harus bertarung ngelawan dingin AC tanpa pertahanan apapun. Orang-orang yang sesek-sesekan di dalem bis pun nggak bisa bikin bis lebih anget. Soalnya, meskipun bis lagi penuh, Dea masih sering denger dia kentut-kentut, “pssss … psss … psss …”
Sampe pada suatu hari, Dea naik bis AC yang nggak banyak kentut-kentut. Sebenernya dia nggak jauh beda sama bis-bis lainnya. Besarnya sama. Joknya dicoret-coret. Bukan bis baru. Supirnya ugal-ugalan juga. Terus … apa yang bikin bis ini lebih sehat, ya ?

Wow look at you now,*

Pas Dea peratiin, ternyata di sekitar jendela bis ada bunga-bunga. Mereka seperti tumbuh di kaca dan dengan setia ikut lari nyapu pemandangan yang dilewatin jendela bis. Bentuk dan warnanya naïf seperti gambar anak TK. Kehangatan dan kasih sayangnya juga penuh dan raya seperti tawa anak TK. Mereka ngingetin Dea sama Flowers in the Window-nya Travis,

… flowers in the window
It’s such a lovely day …*

Hari itu Dea jalan-jalan cukup random dengan orang-orang terkasih. Kami main ke Plaza Indonesia, kesasar pas mau nonton pameran fotografi di Antara, jajan kue Ape terus makan mie Gang Kelinci, impulsif karaokean, dan berakhir dengan main Pancasila Lima Dasar di rumah Dea. 

Ada banyak kejutan, keriaan, dan kehangatan yang kami rasain. Mungkin kasih sayang antara bis dan bunga-bunga di jendela seperti sihir yang ngiket hal-hal baik di sekitar kami dan memberkati kami sepanjang hari.

And I love you so
Let's watch the flowers grow*

Warna-warni naif bunga tumbuh berani. Nggak gentar ngelawan Jakarta yang semu karena karat, lumut, mendung, serta kabut polusi. 

Dan bunga-bunga itu tumbuh di setiap langkah kami berlima. Wanginya ruah ke mana-mana. 

Sundea

*diambil dari lirik lagu Flowers in the Windows, Travis

Untuk yang terkasih : Vai wo te mei, Ndit, Wing, dan Ember.
Wow, look at us now, flowers in the window ^_^

resizedsatu
kiri-kanan : Dea, Vai, Wing, Ember, Ndit

Komentar

widi ^_^ mengatakan…
hepi N hepi.........

ga ada kt lain lah bwt hr ini mah.....

hidup yg penuh kejutan......

"hidup itu ky ngebuka sekotak coklat.......",kt forest gump mah........

^_^ hehe,si gadis kecil msh cecengiran..
salamatahari mengatakan…
Seru kan kan kan kan ... ?

(bukan nyebut nama bintang film India ... hehehehe ...)
Aditya Naratama mengatakan…
Aku kurang tahu alasan flowers in the window itu tumbuh, apakah mempermanis pandangan mata yang di dalam-ke luar atau sebaliknya? Atau dua-duanya? Apa malahan sebagai penghalang pandang?

Gimanapun rasanya senang berkeliling kota ditemani flowers in the window..

Mungkin tubuh si bus kedinginan, tapi paling nggak hati si bus dan para penumpang jadi hangat oleh kehadiran bunga-bunga ya?
Sundea mengatakan…
Iya.

Btw, makasih buat lagu "Flowers in the Window"-nya, ya, Ndit ... ^_^
Karen mengatakan…
Kok flowers in the window-nya kayak marzipan buat ngehias kue ya? Mungkin kalo dijilat manis... hehehehehe :p
salamatahari mengatakan…
Ke Jakarta, yuk, Kay, kita naik Patas AC terus kita coba jilat bareng-bareng. Siapa tau emang marzipan ... hehehe ...
Aditya Naratama mengatakan…
Hei-hei.. tunggu dulu.. kan nggak semua patas AC di Jakarta punya hiasan kayak gini.. nyarinya agak susah kayaknya..
Sundea mengatakan…
Luck will lead us into the flowers, Ndit.

Iya nggak, Kay ?