Memeluk Diri Sendiri

Dea,
kadang nggak ada yang bisa meluk kamu lebih erat
daripada diri kamu sendiri …

Memeluk diri sendiri adalah menarik kaki dekat ke dada dan menguncinya erat-erat dengan tangan kita. Posisi itu selalu membuat Dea merasa hangat dan aman. Kaki yang merapat pada detak jantung, seperti meredam bunyinya. Tangan yang mengunci, seperti berpegang pada kekuatan dan kelemahan sekaligus. Tubuh yang dilipat-lipat, membuat Dea merasa kecil dan praktis, seperti jas hujan yang tentram di dalam tasnya ketika tak harus melindungi siapa-siapa dari hujan deras.

Dea belajar, bahwa diri Dea perlu tahu kalau Dea menyayanginya; sebab di sanalah kesadaran Dea akan apapun dapat terus berjaga. Ketika memeluk diri sendiri, tubuh Dea saling mengindera dalam waktu yang bersamaan. Ia menjadi subyek sekaligus menjadi obyek. Ia menuliskan sekaligus membaca sendiri catatan tentang dirinya. Ia punya otoritas penuh akan seluruh diri. Dan seluruh diri punya kebebasan penuh untuk mengungkapkan.

Dea belajar, bahwa kita perlu memeluk diri sendiri sekali-sekali.
Sebab, ada kalanya hanya diri sendiri yang tahu seberapa erat diri ingin dipeluk …



Komentar

destinugrainy mengatakan…
kembali ke "bentuk asal" memang bisa bikin nyaman, De
Nia Janiar mengatakan…
Kayaknya gue tahu apa yang membuat ini nyaman: mengingatkan diri kita ketika masih di dalam rahim :)
salamatahari mengatakan…
Waaa ... kalian benarrr .... =D
zenitsia mengatakan…
iya, de...
hanya diri kita sendiri yang tahu seberapa butuh kita dipeluk. ketika ga ada seorang pun yang bisa melakukan itu untuk kita, memang sangat manjur untuk memeluk diri sendiri.