Tuhan berdiam di WC-WC.
Dia berenang di air mandi, mengental di sabun, merentang di handuk, mengokoh di kakus, dan merapat di dinding-dinding WC.
Kenapa di WC?
Karena Tuhan mendatangi tempat-tempat yang lara dan pribadi.
Dan di WC kita bisa sangat sendiri.
Karena di WC kita membuang dan membersihkan.
Karena di WC kita bisa menyanyi dan menangis sebebasnya.
Kemudian...
melalui air mandi dan sabun yang lembut membusa, Tuhan menyentuh kulit kita.
Melalui handuk yang hangat dan berdaya serap, Tuhan menghapus air mata kita.
Melalui kakus, Tuhan menemani kita merenung, membaca, dan membuang,
dan melalui dinding-dinding WC, Tuhan melantangkan nyanyian sukaria kita.
Tuhan berdiam di WC-WC.
Itu artinya, Dea pergi ke rumah ibadah berkali-kali dalam sehari.
Komentar