Tribut

“Jadi apa yang istimewa dari Demit ini?” tanya Pemburu Demit yang kusewa.

Aku tidak langsung menjawab. Di masa pandemi ini, tiba-tiba saja muncul hasrat untuk memburu Demit the Frog. Hantu wayang golek internasional berbentuk kodok hijau. Jika ditanya apa kepentingan praktisnya, aku tidak tahu persis. Yang aku tahu, demit ini selalu membawa ruh seniman idolaku: Jim Henson.

Sebelum melayang-layang sebagai demit, Demit the Frog tersimpan dalam hangat mantel hijau usang yang dimodifikasi sebagai wayang golek. Ia selalu melihat dengan mata hati. Tetapi Jim Henson memberinya sepasang mata abal-abal yang dibuat dari bola pingpong. Sepanjang waktu, ruh Jim Henson dan Demit the Frog lebur dalam wayang kodok hijau itu. Hadir di Muppet Show, Sesame Street, bahkan ajang-ajang perfiliman bergengsi di Hollywood. 

Sampai akhirnya Jim Henson berpulang. Demit the Frog meninggalkan mantel hijau yang hangat dan bertiup bebas sebagai angin dingin tanpa warna. Membawa ruh Jim Henson yang lebur dengan dirinya selama puluhan tahun.

“Jadi apa yang isitmewa dari Demit ini? Kenapa harus kuburu? Apa pentingnya untuk kamu?” Sekali lagi Sang Pemburu Demit bertanya. Tampaknya ia merasa harus tahu pasti tujuannya bertugas.

Aku tahu-tahu berubah pikiran.

“Maaf sudah merepotkan Anda. Saya tidak jadi berburu Demit the Frog.”
Sang Pemburu Demit mengerutkan keningnya, “kenapa?”
Aku tersenyum tipis.

Seperti pertanyaan yang terbuka, kini ruh Demit the Frog dapat terbang ke mana saja. Kadang jawaban adalah perangkap kejam untuk membunuh pertanyaan-pertanyaan yang senantiasa melahirkan banyak hal baru.

Aku menatap udara. Mungkin Demit the Frog ada di sekitarku. Lalu mengapa aku harus menyimpannya untuk diriku sendiri?

sumber: pinterest

Tulisan ini dibuat untuk Cswritersclub edisi 24 Juni 2021. Temanya "Demit". Penjelasan tentang tema ini lumayan panjang. Tapi intinya, host Misha ngedaulat kami untuk jadi pemburu demit atau konsumen demit di masa pandemi. Serem ya?

 

Di antara semua ide random yang berkeliaran di kepala, Dea tau-tau inget sama JimHenson dan "Demit" the Frog. Awalnya mau nulis cerita garing. Tapi tau-tau Dea jadi sentimentil.

 

Jim Henson adalah salah satu seniman favorit Dea. The Muppet Show dan SesameStreet-nya berpengaruh untuk Dea sampe hari ini.

 

Waktu Sesame Street masuk ke Indonesia lewat "Jalan Sesama", Dea ngebela-belain ikutan daftar jadi puppeteer cuma supaya bisa terlibat di produksi Sesame Street (walaupun nggak lolos audisi terakhir). Sekarang, ketika kerja di Program Musik Anak Bandung Philharmonic dan mulai nulis naskah untuk aniwayang "Desa Timun", arah berpikir Jim Henson ternyata jadi orientasi Dea. Beberapa kali Dea nyetus "kayak Sesame Street" selama nulis.

 

Gambar Kermit di unggahan ini pertama kali Dea liat di salah satu artikel majalah taun 1990. Isinya obituari Jim Heson, ngegambarin betapa keilangannya Kermit setelah Jim Henson berpulang akibat leukimia.

 

Waktu itu Dea masih SD. Tapi mungkin inilah kematian pertama yang kerasa berpengaruh buat Dea yang tumbuh bersama The Muppet Show, fans berat Kermit the Frog, serta ngikutin Jim Henson dan segala kiprahnya sejak masih belum sekolah. Waktu masih kecil banget, Dea nonton video Muppet Show setiap hari dan hafal adegan-adegannya. Dea ngerasa setiap tokoh wayang golek internasional di sana punya nyawa. Jadi, ngeliat ekspresi Kermit di foto itu, rasanya sedih banget. Keilangannya kayak nyata.

 

Taun 1991, Boyz II Men ngerilis "It's So Hard to Say Goodbye to Yesterday" yang nampilin footage Jim Henson di video klipnya. Lagu itu langsung jadi lagu favorit Dea. Dea yang bahasa Inggrisnya masih belepotan di kala itu bisa-bisanya hafal "It's So Hard to Say Goodbye to Yesterday" di luar kepala. Dea lupa dapet liriknya dari mana, kayaknya, sih, dari majalah Kawanku Stil.

 

Banyak yang Dea pengen tulis tentang seniman ini. Banyak banget. Tapi untuk unggahan ini, Dea rasa segini aja dulu.

 

Selamat penghujung Hari Keseimbangan

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah


Salamatahari-sundea · Demit The Frog - Soundcloud

Background music:

Provided to YouTube by Believe SAS It's So Hard to Say Goodbye to Yesterday (Instrumental) · Wicker Hans Soul Hits Just Instrumentals 

℗ WH Music Group Released on: 2017-03-31 Author: DR Composer: DR Auto-generated by YouTube.

Komentar