Neneng

Sebagai lambang tak akan tidur lagi, Neneng mengikat bantal di atas kepala. Ia tahu jika tidur ia pasti bermimpi. Padahal, ia sedang menanti sebuah kapal yang melarang awaknya bermimpi. Ia tak ingin melewatkan perjalanan naik kapal yang populer itu.

Menjelang kedatangan kapal, Neneng menguji kekuatan begadangnya. Ternyata berat. Melek semalam suntuk membuat seluruh tubuhnya dingin dan otaknya agak bodo. Antara nyata dan tidak, ia juga mulai mendengar nyanyian Bang Haji Rhoma Irama berulang-ulang:

Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya,
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya


Tak tahan dihantui nyanyian, Neneng akhirnya menyahut.

"Bang! Begadangku ini boleh saja karena ada perlunya! Aku mempersiapkan diri untuk naik sebuah kapal apaan tau yang melarangku bermimpi!"

"Neneng. Apakah kamu yakin naik kapal itu ada arti dan perlunya? Kamu tidak tahu kapal apa itu dan akan berlayar ke mana."

Neneng terdiam. Iya juga, ya. Untuk apa naik kapal tanpa tujuan yang bahkan melarangnya bermimpi? Ketika Neneng sedang merenung, turun hujan sekop kartu remi ke atas zebra cross yang dipijaknya.

"Neneng. Kartu remi adalah lambang perjudian. Harom. Naik kapal yang tak tahu akan ke mana adalah judi. Ditambah lagi mabuk. Naik kapal bisa membuatmu mabuk, Neneng, mabuk laut," kata Bang Rhoma dengan suara bergema-gema.

"Ada hati, wajik, dan waru di kartu remi. Kenapa cuma sekop yang turun?" tanya Neneng.

"Karena sekop adalah kependekan dari 'Sekopi Kapal Api'. Kapal yang akan menjemputmu adalah 'Kapal Api'. Api neraka."

Nyanyian Bang Rhoma berganti:

Judi, menjanjikan kemenangan. Bohong. Kalaupun menang, itu awal dari kekalahan

Pikiran Neneng menjadi kacau. Ia merasa berputar-putar dalam pusaran. Padahal, tanpa Neneng sadari, ia sudah jatuh tertidur dan bermimpi. Ia masuk ke kapal yang salah. Kapal Selam. Selamat tidur.

Walaupun mimpinya berantakan seperti biasa, Neneng beristirahat dengan nyaman. Ia lelap dalam perjalanan menuju Octopus Garden. Sayup terdengar nyanyian yang bukan lagi dikumandangkan Bang Rhoma, tapi band legendaris The Beatles:

We would be warm, below the storm, in our little hideaway beneath the waves.
Resting our head on the sea bed, in an octopus garden near a cave

foto: Ruri Fitriyanti

 

Cerita pendek random berat ini ditulis berdasarkan gambar di botol minum Mama Ariani Wulandari. Cocok kan?

Komentar