Mesin Cuci Dalam Kepala



“Tuhan, ‘power’ itu sebenernya apa?”

<basuh> 

Tuhan nggak langsung ngejawab; udah biasa Dia begitu sama Dea dari dulu. Jadi sambil nyabunin gelas, Dea nyoba mikir sendiri.

Sejak Yesus masih eksis secara fisik sampai sekarang, sadar nggak sadar kayaknya semua orang selalu mendamba “power”-Nya. Dia dielu-eluin di Yerusalem karena orang-orang berharap dan percaya Dia punya power untuk ngebebasin bangsa Yahudi dari penjajahan Romawi. Kalau Dea pikir-pikir, tanpa harus ngegunain keilahian-Nya pun Dia bisa banget ngelakuin itu. Dia punya massa. Di antara murid-murid-Nya, ada Simon orang Zelot yang punya semangat makar. Kalau ngerencanain pemberontakan dengan mateng, Yesus bisa menang banyak. Dia bisa jadi pahlawan kebanggaan orang Yahudi, dapet posisi di pemerintahan, and would get all the power and the glory.

Tapi Yesus justru milih sebaliknya. Dia nggak ngegunain “power”-Nya dan ngambil jalan yang jauh dari “glory”. Untuk apa?

<bilas>



Menurut kamu, mana yang butuh power lebih besar, Dea? 
Menghancurkan atau memelihara kehidupan?


<bilas> 

Dea jadi inget ending “Lord’s Prayer”: 

For thine is the the kingdom and the power and the glory forever. Amen 

<peras> 

Apa itu power and glory?

Terus, kamu sadar nggak kenapa line itu ditulis dalam kurung di Alkitab?

<langsung jemur di matahari, mesin cuci di kepala aku nggak ada pengeringnya>

gambar dari pics.me.me
  

Selamat Paskah, Temen-temen ...
Selamat Hari Keseimbangan...

Tulisan nggak jelas ini terjadi gara-gara nonton "Jesus Christ Superstar" sebagai Ibadah Jumat Agung.

Komentar