[REVIEW] Apa yang Ditumbuhkan Angin



Semacam review single "Jangan Tumbuh"-Dhira Bongs      

      Hati-hati dengan angin sepoi-sepoi. Chillwave-nya yang semilir melenakan. Ia meniupkan kenyamanan yang terasa jinak. Padahal kenyamanan itu pelan-pelan menghisap kewaspadaanmu. Kamu terkantuk-kantuk, tertidur, hingga akhirnya pulas kehilangan kesadaran. Tanpa kesadaran, celaka dapat datang kapan saja tanpa perlu repot-repot menangkis antisipasimu.

            “Jangan Tumbuh” adalah angin sepoi-sepoi. Ia datang  pada suatu sore yang indah,  bertiup lembut, melantun sayup-sayup, terdengar bagai lagu lama yang familiar, serta menghembuskan aroma-aroma bunga yang membius.

            Jika kita tidak waspada dan membiarkan diri kita terbawa, kita luput menilik  kegelisahan yang dirapalkannya sebagai mantra:



Oh matamu melihat ada yang salah di mataku

Saat matanya bertemu dengan mataku

Oh bibirmu mengucap ada yang salah di bibirku

Saat bibirnya melengkung senyum ke arahku

Apa yang salah?!


Ketika mendengar rapalan tersebut, saya mempertajam kesadaran saya. Agar jangan masuk angin, saya mengencangkan ritsleting jaket saya.

            Ternyata mantra ini dikirim oleh seorang penyihir muda serba bisa bernama Dhira Bongs. Bukan hanya ahli membaca jampi-jampi, ia juga membuat sendiri ramuan-ramuan pendukung sihirnya. Semuanya diracik dengan berbagai alat musik, kecermatan menakar komposisi, dan kemampuan menjaga emosi. 

            Meskipun ditaburi beat, “Jangan Tumbuh” setia menjaga kestabilan. Semuanya terasa mulus membuai mengiringi rapalan Dhira yang seperti Siren.

Padahal “Jangan Tumbuh” tidak semulus itu. Jika dicermati dengan saksama, angin sepoi-sepoi ini berkelit dan meletup dalam modulasi-modulasi. Misalnya:



… dia yang berbeda , jangan … (01:21)

Atau

Jangan buat tumbuh rasanya …(01:41)



Ia tidak menerjang seperti badai, tetapi membuatmu ketiduran dan menyusupimu dengan “masuk angin”. Tidak membuat sebuah kota porak poranda, tetapi membuatmu meriang-meriang, muntah-muntah, sakit kepala, dan tak bisa bangun dari tempat tidur.

Jadi apa yang bisa ditumbuhkan angin sepoi-sepoi dengan sihir seperti ini?  Kemabukan. Bukan “Jangan Tumbuh” yang menerjang kota sampai porak poranda, tetapi kemabukanmu sendiri.


Jangan buat tumbuuuh rasanya

karna sedikit lagi …

Saya mengindera “Jangan Tumbuh” yang bertiup melenakan. Selembar daun berputar-putar seperti beliung kecil di hadapan saya. Ada ancaman yang dihembuskan di situ. Jika tidak awas, kamu tidak tahu bahwa kali itu ia bertiup lebih kencang daripada sebelumnya.

Setelah itu tiba-tiba sunyi. Sihir bertaburan seperti debu-debu kristal yang berdenting di sekitar saya. Tiba-tiba saya merasa cemas. Kepada siapa mantra yang melenakan ini sebetulnya ditujukan? Saya tidak sedang didatangi semacam bola santet nyasar kan?

Sambil masuk ke dalam rumah untuk minum secangkir teh jahe panas, saya bersenandung sendiri.

Aaaapaaa yang salah?



---



“Jangan Tumbuh”  adalah single terbaru dari Dhira Bongs. Musisi multi instrumentalis ini menulis, mengaransemen, serta memainkan sendiri semua alat musik dalam single ini.


 Artwork cover by: Gracia Tobing






“Jangan Tumbuh” – Dhira Bongs bisa didapatkan di toko digital:




Komentar