Di luar segala sesuatu yang menjadi
pusat, “sub” bertebaran menjalankan perannya. Mereka tak terjangkau sorot
lampu, kerap luput terperhatikan, bahkan tak jarang dianggap kurang penting dan
dilupakan. Padahal “sub” justru sering menentukan apa-apa saja yang bergerak di
tengah-tengah lingkaran.
Beberapa minggu lalu, saya dan suami
berkesempatan mengunjungi kakak kami di Melbourne. Di antara sekian cerita di
sana, ada sub lokasi, tokoh, dan peristiwa yang justru saya anggap paling
menarik untuk dicatat. Ada Noble Park, daerah sub urban yang unik seperti
Afrika kecil. Ada Tante Kesenian di Flinder Street yang sejenak menyita
perhatian saya. Ada Bella, sub anggota dalam keluarga, beruang kecil kesayangan
Annika, keponakan saya. Dan sebagai penyalamatahari, hadir Dimas Ario yang juga
sempat berkunjung ke Melbourne dan menyaksikan musik-musik non mainstream.
Pada hal-hal yang subtil saya sering menemukan
ketulusan yang sahaja, esensi segala sesuatu, dan hal-hal yang perlu dicermati
untuk menyadari apa-apa yang muncul di permukaan. Saya selalu menyimpan yang
“sub” sebagai mutiara paling berharga dari setiap perjalanan.
Maka di edisi ini tidak ada posting
mengenai tempat wisata dan foto-foto cantik
Saya tak ingin membagi “kerang”-nya.
Karena teman-teman sungguh berharga,
saya ingin membagi “mutiara”-nya…
Salamatahari, semogaselaluhangat dan
cerah,
Sundea
Komentar