Tanya sempat berpikir ia sudah
menemukan Jawab. Tetapi karena Anak Beruang membawanya melesat cepat sekali, ia
kehilangan jejak. Akhirnya Anak Beruang berhenti di dekat sebatang pohon
jangkung, dekat aliran sungai. Ketika melihat kemilau cahaya matahari di
permukaan sungai, Anak Beruang berlari-lari menyongsongnya. Ia lupa pada Tanya
yang sedang digandengnya. Jadi ketika Anak Beruang melepaskan gandengannya, tak
sengaja Tanya terlempar.
“HUH! Anak Beruang!” protes Tanya.
“Eh…aduh, maafkan aku, aku lupa,”
merasa bersalah, buru-buru Anak Beruang menghampiri Tanya.
“Kamu itu bukannya mencari, tahu.
Kamu cuma lari-lari. Kalau kamu lebih pelan-pelan, kita pasti sudah menemukan
Jawab!”
“Iya, ya?”
Tanya bangkit berdiri. Ia
membersihkan debu-debu yang melekat pada bajunya, kemudian memperbaiki topi
kaptennya yang miring. Selanjutnya Tanya memperhatikan sekitar. Entah mencari
Jawab atau sekadar ingin memperhatikan saja.
Tatapannya kemudian berhenti di depan
si pohon tinggi. Ia lantas menghampiri pohon tersebut.
“Hei! Apakah kamu adalah pohon
tertinggi?” Tanya bertanya.
"Wuzzzz," pohon itu menyahut. Tetapi karena ia
begitu tinggi, suaranya yang jauh segera terbawa angin. Tanya tak dapat
mendengar apa yang dikatakannya.
“HEI! APAKAH KAMU ADALAH POHON
TERTINGGI?!!” seru Tanya lagi, kali itu sambil bertolak pinggang.
“Kamu tak akan bisa mendengar
suaranya, Nona Kecil, dia terlalu tinggi,” cetus sekuntum bunga merah muda yang
tumbuh di pinggir sungai.
“Kalau begitu, apakah kamu tahu di
mana Jawab?” tanya Tanya pada si bunga.
“Oh, tidak. Wilayah kami bernama
Retoris. Di sini kami selalu bertanya, tapi tak pernah membutuhkan Jawab.”
Tanya melirik Anak Beruang minta
penjelasan, Anak Beruang hanya angkat bahu.
Haruskah pohon tinggi
itu membungkuk jika Jawab bukan sesuatu yang harus ditemukan?
Mungkinkah sungai
berhenti mengalir jika ia mengantarkan kehidupan?
Dapatkah Anak Beruang
dan Tanya mencapai pucuk pohon jika tinggi mereka tak sampai 150 cm?
Retoris* adalah pernyataan yang
menyamar menjadi pertanyaan…
Bersambung…
Sundea
Artwork oleh Vianditya Dewanta siapa Vian bakal diceritain selengkapnya di penghujung proyek Tanya-Anak Beruang ya :D
*salah satu jenis majas dalam Bahasa
Indonesia. Retoris adalah majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya
tidak perlu dijawab. Karena jawaban atau maksud si penanya sudah terkandung
dalam pertanyaan tersebut.
Komentar
Makasih udah mampir, ya, Dika, cek salamatahati.blogspot.com terus liat header baru gue deh...hehe...