Kebanjiran di Gramedia Istana Plaza

Talk show Menuju(h)

-Istana Plaza, Sabtu, 26 Januari 2013-
Kejutan! Menjelang talk show kumpulan cerpen Menuju(h) di Gramedia Istana Plaza, sebagian pegawai toko buku tersebut tiba-tiba membentuk formasi. Lagu dance tahu-tahu diputar dan menari-narilah mereka. Flashmob katanya.

IMG-20130127-WA000

Baru sekali itu saya melihat talk show di toko buku yang dimulai dengan flashmob. Kejutan masih berlanjut ketika lagu Gangnam Style yang populer menyembur dari speaker toko. Hampir semua pegawai toko buku Gramedia Istana Plaza ikut menari. Pengunjung Istana Plaza membanjiri Gramedia untuk mengintip kehebohan yang terjadi, dan lantai gedung bergetar-getar menopang lautan manusia yang memenuhi bahkan melompat-lompat di sana. Penulis Menuju(h) dan tim dari Gagas Media yang datang terperangah. 




IMG-20130127-WA001

Menuju(h) adalah buku yang ditulis oleh tujuh orang penulis. Aan Syafrani, Theoresia Rumthe, Iru Irawan, Valiant Budi, Mahir Pradana, Sundea, dan Maradilla Syachridar. Setiap penulis membuat dua cerita tentang sebuah hari. Karena setiap penulis memiliki karakter yang berbeda-beda, setiap hari pun memiliki kejutannya masing-masing. Aan misalnya, yang kebagian bercerita tentang hari Senin, menulis cerita tengil tentang playboy yang kena batunya di hari Senin. Sementara Iru yang lebih dikenal sebagai keyboardist di band keren Hollywood Nobody memaparkan kisah sentimentil penuh teka-teki tentang praduga dan asumsi di hari Rabu. Setiap hari memiliki kejutannya sendiri-sendiri. Juga hari itu, hari ketika Gramedia Istana Plaza menjadi demikian meriah … meriah Carey.

Hari itu pun teman-teman Menuju(h) kebanjiran berita gembira. Maradilla yang menulis hari Minggu siap menjadi ibu, kini tengah hamil dua bulan. Iru bersiap-siap untuk lamaran bulan depan. Mahir yang kebagian menulis hari Jumat baru kali itu bisa bergabung secara live dalam talk show. Ia yang selama ini bermukim nun jauh di Swiss sedang pulang ke Indonesia. Meski hujan turun tidak berhenti dan akhir pekan Bandung didera macet seperti biasa, kebahagiaan tetap tidak tercuri.

IMG_0011

Omong-omong soal banjir, hari itu salah satu pemirsa talk show pun melontarkan pertanyaan seputar banjir kepada para penulis Menuju(h).

“Gimana cara mengatasi kebanjiran ide?” tanyanya. Ketika ide datang berlimpah-limpah, ia kesulitan menentukan yang mana dulu yang harus dituangkan. “Kalau nulis yang satu dulu, yang lainnya suka jadi lupa,” ungkapnya.

Ternyata tiap penulis Menuju(h) punya cara masing-masing. Iru membuat kerangka tulisan, sementara Maradilla justru cenderung membebaskan semua pikirannya dari kerangka. Valiant merekam idenya di voice note, sementara Theoresia menge-tweet banyak-banyak sebagai “bank ide”. Karena setiap orang punya mekanismenya sendiri-sendiri, kamu boleh memilih cara yang paling sesuai dengan dirimu ;)

Obrolan hangat hari itu ditutup dengan pembacaan sepenggal paragraf dari cerita Maradilla, Solo Stranger. Solo Stranger adalah kisah manis tentang digital love, bagaimana seseorang dapat menjadi begitu intim melalui korespondensi menggunakan e-mail.

“Namaku Aimee, aku adalah tehnya,” Maradilla menutup pembacaannya.
Secara mengejutkan Ibnu Rizal, salah satu editor Gagas Media yang didaulat menjadi mc hari itu berkomentar, “Teh maksudnya … tehnologi?”
TAK JEDES!

Baru kali itu ketujuh penulis Menuju(h) dapat berfoto dalam formasi lengkap. Ini dia:

IMG-20130127-WA003
ki-ka: Aan, Valiant, Theo, Sundea, Maradilla, Mahir, Iru

Ngomong-ngomong, kamu sudah punya bukunya? Kalau belum, untuk “icip-icip” dan tahu sekilas isi bukunya sebelum membeli, boleh, lho unduh mixtape-nya “Menuju(h) – lagu-lagu yang Bercerita” di sini

Sundea
foto 1, 2, 4 dipinjem dari Om Em
foto 3 dipinjem dari Aveline

Komentar