“Reclaim the street, Fat,” kata Keuken, penyalamatahari kita di edisi “Dapur”. Siapa Si Keukeun …? Kali ini saya tidak akan banyak menebar prolog. Segera simak wawancara dengan Si Keuken ;)
Jadi Keukeun ini sebenernya apakah …?
Jadi Keuken itu merupakan initiative project-nya studio kami yaitu House The House. House The House merupakan integrated design studio yang intinya terdiri dari orang-orang dari berbagai disiplin ilmu desain dan arsitektur. Studio kami bergerak dengan visi untuk meregenerasi ruang yang ada di kota dan pedesaan. Medium yang kami gunakan adalah Makan. Kesederhanaan tema ini menjadi medium untuk menyampaikan visi besar kami. Karena dengan makanan semua ngumpul, orang lapar ya tinggal makan, gak peduli apapun kondisinya. Karena dengan kegiatan makan ini, kami dapat berkomunikasi secara intim dengan para pengunjung.
Nama Keuken artinya apa?
Nama Keuken sendiri sebetulnya saya cari di google translate, haha. Artinya adalah dapur, terjemahan dari Bahasa Belanda. Ketika nemu bahasa ini, ya langsung aja kita jadiin nama eventnya, karena pelafalannya yang nyerempet Bahasa Sunda. Haha.
Terus awal mula kebentuknya gimana?
Nah jadi saya (Pranada) dan teman-teman memang punya interest untuk mengolah ruang-ruang publik di kota. Keuken yang merupakan festival kuliner, punya visi yang besaruntuk mengajak warga kota untuk kembali menikmati ruang-ruang publik di kotanya. Seperti yang umum diketahui, orang banyak umumnya main ke mall, atau di kafe, dan dimanapun. Bila dilihat, sebetulnya banyak ruang public dan taman-taman di kota Bandung yang sebetulnya nyaman ditongkrongin, nyaman untuk dibuat kegiatan, dll. Setiap Keuken punya ceritanya sendiri dan temanya berganti. Tergantung dari ruang yang akan diselenggarakan Keuken.
Apa persiapan yang disiapin menjelang ngadain Keuken?
Sebelum mengerjakan Keuken, biasanya kami suwon-suwon, ngobrol-ngobrol dulu dengan komunitas atau warga yang ada di sekitar situ. Kita gak mau asik sendiri tanpa ajak warga sekitar, komunitas sekitar. Nah selain itu juga, konsep piknik yang selalu diusung oleh Keuken menjadi hal yang seru, karena akhirnya semua orang dengan santai duduk ngampar di aspal, di rumput.
Setiap menuju Keuken, kami melakukan minimal 2 kali pra event yang bernama Surprise Stove. Sebetulnya kegiatansederhana yang kami lakukan dengan konsep piknik dan masak bersama di suaturuangpublik.Kami pernahpiknikan di parkiran Jl. Braga, Taman CIkapayang, Taman Cempaka, hingga di Singapore pun kitapernahmelakukan. Total kami sudah melakukan 10 kali Surprise Stove. Konsepnya sederhana, bawa meja, kompor, bahan masak, dan alat piknik. Dengan durasi sekitar 2 jam, kita masak makanan dan membagikan ke semua orang yang ada di sekitar tempat tersebut. Bisa dibilang kaya kitchen mob gitu kali ya. Keukennya sendiri merupakan puncak dari rangkaian acara tersebut yang sudah kami susun konsepnya.
Keuken sendiri diadainnya berapa waktu sekali?
Enam bulan sekali.
Kalo di Kekeun ke-3 ini, apa yang istimewa?
Keuken #3 ini memiliki tema yang sangat berbeda dari yang sebelumnya, karena Keuken yang sebelumnya kami biasa menentukan tema yang tidak jauh dari makanan (sebelumnya tema kami adalah Masakan bahan sapi, dan rempah-rempah). Kali ini kami mengambil tema aktivitas yaitu “The Athlete’s Feast”. Mengapa mengambil tema tersebut? Karena kembali lagi, bahwa kami selalu beradaptasi dengan ruang yang kami ambiluntuk menentukan acara, kali ini kami melakukan di Kawasan Olahraga Lodaya yang terdiri dari lapangan softball, sepakbola, badminton, tembak, voli pantai, dll.
Kegiata-kegiatan selain makan dan masak, yaitu kegiatanolahraga. Pada pagi hari ada marathon berkolaborasi dengan teman-teman Indorunners, jadi laridari CFD Dago sampai Lodaya, kemudian disambung boxing exhibition dan binaraga dari teman-teman BuahBatu Corps. Di lapangan softball pun diselenggarakan liga professional softball yang merupakan agenda rutin dari PERBASASI, dan yang tak kalah menarik adalah LombaPanco di Keuken. Jadi, selain aktivitas masak, musik, dan tenant yang menjadi ciri khas Keuken, kegiatan-kegiatan di atas akan menjadi konten acara utama buat Keuken #3 ini.
Coba bikin kata-kata ajakan yang kira-kira bikin pembaca salamatahari jadi pengen main ke Kekeun ....
Hmmm, silahkan datang dan makan-makan sambil nikmatin ruang kotamu. Silahkan membawa alat-alat piknik dan yang penting bawa teman-temanmu, dan jangan sungkan untuk saling berkenalan, saling senyum, dan ngobrol-ngobrol.
Kalo denger kata "makan-makan", apa yang muncul di pikirankamu?
Ajak temen-temen, sampai di tempatnya langsung abisin makanannya.
Wahaahha … okeh. Kalo matahari bisa dimasak, kira-kira bakal jadi makanan yang kayak apa?
Memasak hati yang gelap agar menjadi terang, cieeeee. Seandainya bisa masak, saya jadiin bumbu sate kambing selap gaji biar tetep anget. Apsurrrrrttt ah pertanyaanya. Ueheuheu.
Baiklah. Keabsurtan itu adalah penutup hahahaha … suksyais lho, Ken …
Penasaran? Saya tidak akan menutup artikel ini dengan epilog panjang. Tapi dengan poster ini:
Silakan mampir di Kekeun hari Minggu 30 September nanti, ya … =)
Ingin tahu lebih banyak mengenai Keuken? Kunjungi: http://keukenbdg.com/
Sundea
Komentar