Membayar Bad Days dengan Papertoy ala Dadik Triadi

dikresized Namanya Dadik Triadi. Meski aktif dan konsisten membuat papertoy, ia menyangkal sebutan “seniman papertoy” sambil berkelakar, “Aih, seniman, saya mah superman …”

Kesenangannnya membuat papertoy berangkat dari upaya “paying some bad days”, lho. And it works. Simak penuturan pemuda Pisces ini seputar papertoy dan kecintaannya … 










Dadik, basic question. Menurut kamu secara pribadi, papertoy itu apa?
Papertoy itu menurut saya kesenangan dan kegembiraan.

Kesenangan dan kegembiraan gimana, tuh?
Karena mungkin saya suka akan mainan, jadi membuat papertoy menjadi hobi yang sangat menyenangkan. Selain murah karena hanya menggunakan kertas, print, gunting, dan lem, kita juga bisa melatih kesabaran dan juga ketelitian. Itu aja kali jawabannya.

Nah. Berhubung Salamatahari edisi ini temanya “How we pay the bad days” dan membuat papertoy itu kesenangan buat kamu, punya nggak pengalaman spesifik dengan “paying a bad day” dengan bikin papertoy?
Wah klo jawab ini bisa curcol nih, soalnya bisa ke masalah hati.

Justru yang curcol gini yang dicari-cari. Si Dea kan wartawan gossssipppp … hehehe…
Hahhaha saya tidak mau diekspos masalah pribadi saya!! Tulung!! Tulung!! Ok, secara garis besar aja ya. Sejujurnya dulu saya buat-buat papertoy dikarenakan pelarian saya tehadap hati yg tersakiti.

Tersakiti kenapa, nih? *berbinar-binar penggosipan*
Hahhaha ya gitu deh sakit hatinya mah off the record.

Baiklah. Gpp deh sakit hatinya nggak diceritain. How to pay-nya aja … hehe … monggo …
Jadi, untuk menjauhi dari hal-hal yang merugikan diri sendiri, saya mulai mencari-cari kesibukan sendiri. Tak disengaja, waktu browsing di internet saya menemukan tentang mainan satu ini. Dan yup saya menjadi addicted akan papertoy. Bad day saya terbayarkan karena tak disangka saya mendapatkan hasil lebih dari papertoy ini. Dari bertemu dengan teman-teman di seluruh dunia, ikut event-event,masuk majalah dan buku luar negeri, dan surprise-surprise lainnya. Saya mulai fokus menekuni hobi ini sekitar tahun 2008 awal.

Wah, serunya. Udah pernah bikin papertoy untuk apa aja, Dik?
Ada beberapa yang minta dibuatkan papertoy wedding. Biasanya mereka minta buatin avatar mereka dengan pakaian wedding untuk foto pre wedd ataupun untuk dipajang oleh mereka pas hari perayaan weddingnya. Tapi ada juga yang minta dibuatkan undangan nikah papertoy. Hanya beberapa. Itu juga undangan khusus untuk orang-orang yang penting di kehidupan mereka. Saya juga pernah bikin videoklip untuk beberapa band. Salah satunya buat Bottlesmoker yang masih dalam tahap editing.

vini

Bottlesmoker itu salah satu band kesayangan Salamatahari. Ceritain, dong, prosesnya …
Pertama-tama teman saya Si Ricky ( Emon ) sebagai fotografinya ingin membuat project stop motion. Nah, terus Bottlesmoker yang sebelumnya pernah saya buatkan papertoynya, sangat mendukung untuk dibuatkan videoklip official dari papertoy. Setelah itu Si Botol memberi satu lagu yg ingin dijadikan videoklipnya yaitu "Le Voyage ". Saya dan Emon, dibantu dengan Rinta dan Ebong (band Nadafiksi) membuat story line yg sesuai dengan lagu tersebut. Setelah dapat ide ceritanya, saya mulai mendesain papertoy-papertoy yang sesuai dengan ceritanya. Selanjutnya kami merakit papertoy dibantu dengan teman-teman di Demak House (studio foto dan markas teman-teman untuk berproses kreatif), lalu mulai men-setting papertoy. Tahap paling melelahkan adalah memotret dan menggerakkan papertoynya satu persatu menjadi sebuah stopmotion. Sekarang sih dalam tahap editing, deg-deg an akan gimana respon khalayak terhadap videoklip tersebut..hehehhe … ya mudah-mudahan semua suka. Amiiin …

btl

Amiiin … kapan rencananya videoklipnya beres?
Doakan saja selesai di bulan Januari …

Asoy. Kita tunggu. Nah. Kalo perasaannya pas kolaborasi bikin kalender sama Salamatahari gimana, Dik?
Wah perasaannya senang banngeedd gitu loh *lebay mode on*. Soalnya emang saya pengen banget buat papertoy kalender, tapi ga kepikiran pengan bikin kaya gmana. Eh Si Dea tiba-tiba datang mengajak kolaborasi (lihat ceritanya di sini ). Semangatlah saya membuat papertoy ini. Dan ya semoga hasil desainya disukai, soalnya emang mepet banget waktunya udah mau taun baru.

Hahahaha … aku sih suka sekali. Last but not least, punya harapan apa sama kegiatan papertoy kamu untuk taun mendatang?
Ingin buat buku papertoy sendiri, ingin pameran papertoy, ingin membuat papertoy life size, dan ingin-ingin lainnya. Dan yang pasti harapan saya semoga papertoy dapat lebih dikenal di indonesia

Amiiiiin lagi …

Sepanjang wawancara, kami bertukar doa dan saling berbagi cerita tentang mimpi masing-masing.

“Saya mah zodiaknya Pisces, Bu, orang yang kebanyakan ngayal,” ujar Dadik.
“Hah? Kebanyakan ngayal? Jangan-jangan wawancara ini isinya khayalan semua …”sahut Dea.
“Kan udah dibilang semua ilusi semata …hehehe …”

Terus? Mana yang ilusi mana yang tidak? Entahlah. Yang pasti, papertoy kalender hasil kolaborasi kami bukan ilusi meski berangkat dari khayalan. Kamu dapat mengunduh dan merakitnya. Ayo, ayo … unduh di sini dan kunjungi Dadik di http://dikids.blogspot.com/

Sundea 

foto-foto: dok. pribadi Dadik

Komentar