Art of Lost

Disadari maupun tidak, kita tersesat setiap hari. Tidak hanya dalam perjalanan yang kita tempuh, tapi juga dalam pemahaman, dalam permainan waktu, dalam hegemoni, dalam permasalahan sehari-hari, dan dalam diri kita sendiri yang sebetulnya tidak pernah terlalu sederhana. Ketika menyadarinya, di tengah ketersesatan itu naluri kita selalu berusaha mencari jalan keluar. Kadang kita kita menemukan jalan keluar yang kita harapkan, tapi kadang juga tidak.

But to find will always be the art of lost. Jika tidak menemukan jalan keluar yang kita harapkan, temukanlah hal lain yang mengeluarkan kita dari perangkap rasa kerdil karena tersesat. Pada salamatahari edisi ini hadir penemuan-penemuan menyenangkan dalam ketersesatan. Ada Tuhan yang menjelma menjadi telpon dan kresek di pameran dan perjalanan berangkot, ada CD-CD Salamatahari yang akan bertualang entah ke mana, dan ada yang ketersesatan yang menemukan bentuknya dalam lagu “Whispered Felony”. 

Minggu lalu, teman saya dan saya tersesat dalam perjalanan berbusway ria. Tetapi karena ketersesatan itulah kami justru menemukan jalan-jalan baru, kegembiraan, dan pasar terminal Blok M yang ceria =D

Teman-teman, apakah saat ini kamu sedang tersesat di dalam sesuatu? Jangan khawatir. Selalu ada yang akan kamu temukan di sana selain jalan keluar ;)

Semoga kita senantiasa dianugerahi mata hati yang cukup jeli untuk menemukan apa saja.

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,

Sundea


To Putri Fitria. Ternyata kesasar kita yang norak itu bisa filosofis, ya … hahahaha …

Komentar