Memakai Jaket

Ketika lahir, kita dibekali berbagai organ untuk bertahan hidup. Ada jantung, paru-paru, ginjal, darah, tulang belulang, syaraf, dan lain sebagainya. Kulit terdapat di lapisan terluar sebagai finishing touch. Ia menjaga sensor syaraf kita yang sensitif dan mengutuhkan kita sebagai karya seni ilmiah. 

Tetapi tubuh kita juga bukan susunan perangkat yang selalu tahan menghadapi apapun. Ketika angin bertiup kencang dan suhu tak tertaklukkan, jangan ragu untuk memakai jaket. Sesekali menggantungkan diri pada faktor lain di luar tubuh kita bukan bentuk ketidakmandirian, justru kecermatan mengenali semesta dan tubuh kita sendiri. 

Pada posting-posting minggu ini, secara harfiah maupun metaforik semua manusia memakai jaket. Hanya Anak Beruang yang tidak karena ia sudah dilengkapi bulu-bulu. 

Teman-teman, belakangan ini Bandung berangin kencang. Bagaimana dengan kotamu?

Jika di luar sedang dingin, ambil jaketmu. Tetaplah bermainlah keluar dan jangan takut pada gigi-gigi cuaca yang sepertinya ingin menggigitmu.

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,

Sundea


Untuk Putri Fitria dan Tesla Manaf Effendi yang sedang berada di “perjalanan”-nya masing-masing =)

Komentar