-Tornado Coffee Jakarta, 05 Maret 2011-
Bagi sebagian orang, kopi adalah pembuka hari dan teman bekerja sampai larut. Istilah “ngopi-ngopi” atau “obrolan warung kopi” pun hadir untuk memaknai nongkrong-nongkrong santai sambil membicarakan apa saja. Jika kita tidak berhenti pada kopi sebagai kopi, ia akan mengalir jauh ke mana-mana, bermuara pada ide-ide besar yang segar.
Program Art Tour Kopi Keliling bisa jadi berangkat dari kesadaran itu juga. Pada Kopi Keliling Volume 1 yang berlangsung 20 Februari hingga 05 Maret lalu, sepuluh ilustrator yang terdiri dari Arris Aprillo, Lala Bohang, Arya Mularama, Dmaz Bodjonegoro, Thunderpanda, Hendy Musa, Bugsy, Motulz, Moreza, dan Emte, bersepakat menyatakan: “good things happen over coffee”. Mereka kemudian membuat karya bertema kopi dan memamerkannya di Tornado Coffee, Kemang Utara, Jakarta.
Rencananya program ini akan digelar secara reguler di berbagai coffee shop. “Ini untuk support our local coffee juga,” ujar Moreza, salah satu penggagas Kopi Keliling. Menurutnya Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. “Dan ternyata banyak, lho, coffee shop-coffee shop yang enak di Jakarta. Antara lain Tornado ini. Ini salah satu pioneer local coffee shop di Jakarta,” Moreza menginformasikan.
Karya Thunderpanda |
Di belantara ibu kota yang konon sinergi kreatifnya masih perlu dikelola, Kopi Keliling bertujuan menyediakan media ekspresi yang sehat. Supaya masyarakat serba praktis di Jakarta tidak panik menyongsong seni yang kadang terkesan eksklusif, Kopi Keliling menghadirkan seni-seni yang lebih bersifat aplikatif. Ilustrasi salah satunya. Salah duanya adalah boot adalahkita.com. Salah tiganya adalah merchandise dari Kandura Keramik yang rencananya akan dijual pada Kopi Keliling volume berikutnya.
Setiap orang yang datang pun diajak langsung bersentuhan dengan seni. Pojok “Mari Menggambar” menyediakan alat gambar siap pakai. “Dengan menggambar, orang bisa mengekspresikan apa saja. Tidak usah takut salah karena setiap gambar bisa saja menginspirasi orang lain,” Moreza memotivasi. Nantinya, gambar teman-teman akan dipasang di sebuah papan untuk turut dipamerkan juga. Seru, ya?
Kopi mengalir sampai jauh, tuturi prosesnya, lalu sampailah kita ke lautan ide. Kopi Keliling memfasilitasinya. Dan program penuh kasih yang membawa semangat berbagi karya ini menanti dukunganmu juga.
Pada sore yang cerah itu, Sunday at Twelve dan Bangku Taman pun hadir berbagi cerita melalui lagu. Seperti “obrolan warung kopi” yang cair, nyanyian mereka mengalir. Ada interaksi tanpa pretensi yang hangat sekali antara panggung dan penonton.
Melalui Kopi Keliling, aroma kesenian yang harum seperti kopi pilihan datang merengkuh.
Lalu, di sebuah lingkaran kecil yang kelak akan menjadi semakin besar, Jakarta tak lagi angkuh.
Sundea
*diplesetkan dari lagu Bengawan Solo – Gesang.
Klik http://kopikeliling.com/ atau follow twitter @kopikeliling untuk tahu lebih banyak mengenai program ini
Komentar
saya jadi ikut ber tralala trili li di lagu gesang :D
Kopi Keliling Vol. 02
April 10th - 23rd 2011
At Kedai – Jl. Benda Raya no. 89
Starts 3 pm – 9 pm.
Illustration Art Exhibition by:
Ape-Republic | Arris Aprillo | Diela Maharanie | Dmaz Brodjonegoro | Emte | Gogoporen | Lala Bohang | Rensi Ardinta | Talitha Maranila | Thunderpanda.
Acoustic Set by:
10 April: Lunno, Jozz Felix, Hightime Rebellion, Sunday At Twelve.
23 April: Gunver, Dried Cassava, Fever to Tell.
Come join in the festivity. Support our local Artists & Musician by wearing/bringing local products (it can be anything, clothes, bags, books, cds, anything you like) to our events and WIN a chance to get cool Freebies from adalahkita.com.
For more info please visit our website at www.kopikeliling.comor Follow us at twitter @Kopikeliling for daily updates.
This event is supported by:
Adalahkita.com | Indienesia | Kedai | That's Life Coffee | Rghit Pclae | 102.2 Prambors FM | Provoke! | Sound City Records | Gift Music Studio |