Setiap masa penerimaan rapor, sekolah bersinar-sinar. Bintang-bintang terbit di kelas-kelas. Pada suatu hari, Salamatahari menangkap Vina Febriyanti, sebuah bintang, dan menyentuh cahayanya ….
Vin, Vin, kamu sekolahnya di mana, sih?
SDN Cirateun.
Kelas berapa?
Kelas dua.
Katanya kemaren ranking tiga, ya?
Iya.
Rasanya gimana?
Seneng.
Hmmm … senengnya gimana?
…..
Baiklah. Pas jadi bintang kelas, dikasih hadiah, nggak, Vin?
Enggak.
Kok enggak, sih?
Nggak tau.
Kalo misalnya dikasih hadiah, Vina pengen minta hadiah apa?
Tas warna pink yang gambarnya Barbie.
Kenapa suka Barbie sama warna pink, Vin?
Bagus.
Vina bisa rangking karena rajin belajar, ya?
Jarang, cuma di sekolah sama kalau ada ulangan.
Woah, gitu? Baiklah. Paling suka pelajaran apa?
Inggris, Bahasa Indonesia, soalnya gampang. Kalo agama susah.
Susahnya kenapa?
Nulis Arabnya suka bingung.
Hmmm. Mmmm … lagu kesukaan Vina apa, sih?
ST 12.
Oh, ya? Yang mana?
….
Kalo binatang kesukaan Vina apa, sih, Vin?
Gajah.
Gajah? Kenapa?
Badannya besar, bisa dinaikin.
Wahahaha … pernah naik gajah, Vin?
*mengangguk* di Kebun Binatang
Kalo di sekolah, Vina paling seneng apanya?
Bu Uwas sama Bu Yati.
Siapa itu?
Guru.
Ooo … Vina senengnya kenapa sama mereka?
Baik.
Baiknya gimana
……
Gurunya suka ngajak nyanyi lagu ST 12, ya?
Enggak.
Ato ngajak naik gajah?
Enggak
Suka ngajak main Barbie kali, yaaaa …?
*menggeleng*
Baiklah. Vina anaknya sering nangis, nggak?
Jarang.
Mmm … apaan lagi, ya?
….
Ya udah, deh. Makasih, ya, Vin …
Cahaya bintang kecil ini memercik, bukan memancar. Dan percikan selalu mengandung unsur kejutan.
Percikkan cahayamu, Bintang Kelas, karena malam yang dingin dan gelap selalu butuh aksen …
Sundea
Komentar