Gadis Kecil menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Air hujan yang menggayut di rambutnya kocar-kacir ke segala arah.
“Kamu nggak takut masuk angin ?” tanya Kotak Kayu di sisinya.
“Agak, sih,” sahut gadis kecil.
“Terus, kenapa kamu nggak mau masuk ke sini ?”
Gadis Kecil tengadah. Menangkap air hujan dengan alisnya dan menantang dingin angin dengan kuduknya.
“Kotak bisa bikin aku lumpuh.”
“Ah, sok tahu …”
“Betul. Setelah sekian lama meringkuk di dalam kotak, setahun ini aku baru mulai berdiri dan menangkap cahaya lagi.”
“Di kotakku ada jendela. Ada ruang bawah tanahnya juga, cukup luas untuk menari- nari dan berlari-lari. Kamu juga bisa main keluar kotak kapan pun kamu mau.”
“Apa yang bisa bikin aku percaya sama kamu ?”
“Get in to the box, then, Little Girl, come and see …”
“Kalau aku nggak bisa keluar lagi ?”
Gadis Kecil dan Kotak Kayu duduk bersisian. Air hujan turun konstan. Dingin dan diameter tetesannya tidak berubah.
“Kekukuhan kamu mengorbankan kesehatan kamu sendiri.”
“Aku akan latihan menghadapi.”
Gadis Kecil menghirup udara bebas di sekitarnya. Aroma selokan dan sampah terhisap masuk. Meski kemudian terbang lagi entah ke mana, kesan tak nyamannya tinggal di hidung Gadis Kecil yang semakin lama semakin dingin.
Gadis Kecil tak pernah lupa. Ia pernah terjebak di dalam Kotak Batu.
“Kotak Kayu … ?”
“Kenapa … ?”
“Nggak apa-apa.”
Gadis Kecil meletakkan telinganya di permukaan Kotak Kayu. Di dalam sana, ia mendengar hela nafas yang ia kenal sangat dekat, sedekat nafasnya sendiri.
“Kamu Kotak Kayu, bukan Kotak Batu …,” bisik Gadis Kecil
Kotak Kayu hangat seperti televisi yang menyala. Gadis Kecil bersandar di permukaannya dan merasa hangat juga. Ada arus listrik yang mengalir bulak-balik di antara mereka; yang kebal dari korsleting meski diserang air hujan.
Hangat membuat perut mereka tentram. Sekejap mereka lelap.
Di luar keterjagaan yang membuat mereka tak henti berpikir, Gadis Kecil dan Kotak Kayu dilindungi oleh mimpi.
Komentar
Semoga kamu bisa tetep anget meskipun ceritanya udah lewat beberapa taun yang lalu ...
cerita pendek yg sgt menggetarkan Dea!
nicee one always like before! ^^
Aduh, jadi kangen, nih, sama lu ...
Kotak kayunya gak tertutup rapat tuh De! Masih bisa mengintip ke luar, kok... ^^
aahh, ddeeaa..
ketakutan akan halhal baru membuat manusia ga beranjak mencoba apaapa yang mungkin saja membuat mereka bahagia, ya :)