-Potluck, Sabtu 12 Desember 2009-
Poetry in Motion: Puisi : patahati
Jangan sangka “Puisi : patahati” didominasi oleh warna sendu dan karya-karya yang menyayat hati melulu. Acara yang diselenggarakan oleh Sky 90.50 FM ini justru raya warna. Ada keceriaan, kejenakaan, hangat persahabatan, keterpurukan, hingga kebangkitan kembali. Teks puisi pun hadir dalam beragam kemasan ; mulai dari teks puisi konvensional, lirik lagu, musikalisasi puisi, teks pendek yang tercatat di ponsel, hingga sekedar lontaran iseng mc dan pengisi acara.
“Tujuan acara ini sederhana, lo tetep berkarya, lo terus menulis, dan jangan bunuh diri,” ujar Theoresia Rumthe, penyiar Sky 90.50 FM sekaligus MC acara. Teman-teman yang punya puisi bertema patah hati diajak berjejaring melalui facebook, kemudian bersama-sama membacakan puisi mereka di ajang Poetry in Motion tersebut. Ternyata peminatnya cukup banyak. Antara lain ada Uchie Asli Hidayat, Natalia Oetama, dan Mayang ‘Mae’ Rahayu. Ruri Fitriyanti bahkan mengirimkan lirik lagu ciptaannya untuk dinyanyikan. Di panggung, gadis tomboy yang tampak cuek dan ceria ini tahu-tahu tampil mellow mengejutkan dengan lagunya, Still, “… but I’m still here sorrow and die, you left me alone, and get down …”
Kejenakan sekaligus suasana sentimentil menjadi satu paket dalam lagu Bayangkan Tanpa Nia yang dibawakan Pidi Baiq, pentolan The Panas Dalam yang baru saja menerbitkan buku Drunken Marmut. Lagu yang diciptakan Kang Pidi karena patah hati setelah ditinggal Nia, pemain biolanya, menyampaikan rasa kehilangan secara jenaka, “Apa jadinya dunia ? Hanya du, hanya du …”
Pidi Baiq |
Keceriaan dan semangat untuk bangkit kembali hadir dalam Heroin, lagu yang dibawakan oleh KarnaTra. Band yang jauh-jauh datang dari Jakarta ini lincah melukiskan sosok yang hadir seperti heroin pasca masa-masa patah hati.
“Ini temanya patah hati. Kenapa openingnya tadi lagu cinta ?” tanya Theo
“Kan adanya patah hati itu karena adanya hawa dari cinta,” sahut Budi, bintang tamu yang membuka acara dengan lagu Inikah Cinta.
Theo dan Budi |
Cinta ada untuk dibagi-bagi. Dan dalam keterpatahpatahannya, ia seperti potongan-potongan biskuit renyah yang cukup untuk dibagikan kepada se-Potluck Raya.
Salam kasih sayang, meski Valentine belum jelang ^_^
Sundea
Komentar